Pendukung Rohmi-Firin Nyaris Ricuh dengan Petugas Keamanan KPU NTB

Mataram, IDN Times - Pendukung pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) NTB Sitti Rohmi Djalilah - W. Musyafirin alias Rohmi-Firin nyaris ricuh dengan petugas keamanan KPU NTB di arena debat ketiga Pilgub NTB di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Rabu malam (20/11/2024). Koordinator Pendukung Rohmi-Firin, M. Ihsanul Wathony adu mulut dengan salah seorang petugas keamanan KPU NTB usai pelaksanaan debat segmen pertama.
Tim Kuasa Hukum Rohmi-Firin menganggap ada perlakuan yang tidak adil sehingga memicu insiden tersebut. Akibat insiden tersebut, Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid turun tangan mendamaikan salah seorang pendukung Rohmi-Firin dengan petugas keamanan KPU NTB hingga luar arena debat.
"Sebetulnya tidak ada keributan, tidak ada kericuhan cuma miskomunikasi saja. Karena kita membutuhkan suasana debat yang kondusif, yang baik," kata Khuwailid usai debat pamungkas Pilgub NTB 2024 di Hotel Lombok Raya Kota Mataram, Rabu (20/11/2024) malam.
1. Agar pesan dari pasangan Cagub dan Cawagub dapat diterima sempurna

Dalam debat ketiga pasangan Cagub dan Cawagub NTB 2024, KPU membatasi jumlah massa pendukung masing-masing Paslon sebanyak 75 orang. Setiap area pendukung masing-masing Paslon, KPU menempatkan petugas keamanan agar debat dapat berjalan lancar dan kondusif.
Mantan Ketua Bawaslu NTB ini mengatakan debat Cagub dan Cawagub NTB membutuhkan suasana yang kondusif agar semua pesan dari ketiga pasangan calon bisa diterima secara sempurna oleh pemilih atau penonton yang menyaksikan lewat layar televisi.
"Jangan sampai keributan atau teriakan (pendukung) itu menyebabkan pesan tidak sampai secara utuh atau baik," jelasnya.
2. Pendukung Rohmi-Firin menganggap dapat perlakuan kurang adil

Ketua Tim Hukum Rohmi-Firin, Herman Soeranggana mengatakan pendukung Paslon 01 mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari petugas keamanan KPU NTB. Dia berharap insiden tersebut menjadi pembelajaran bagi KPU sebagai penyelenggara Pilkada.
"Karena ini proses yang kemudian nanti tanggal 27 November 2024, jangan sampai tindakan yang kurang demokratis terulang kembali. Perlu diingat bahwa ini pesta demokrasi yang semua harus dihormati haknya untuk menyampaikan pilihannya," kata Herman.
Herman mengatakan pendukung Paslon nomor urut 01 mendapatkan perlakuan yang kurang adil dari penyelenggara dibandingkan pendukung Paslon 02 dan O3. Padahal, apa yang dilakukan pendukung 01, dengan menyampaikan yel-yel usai segmen pertama debat Pilgub NTB sama seperti pendukung Paslon 02 dan 03.
"Kami memandang kurang adil, kurang humanis antara satu dengan lainnya terutama pengamannya. Ini perlu menjadi evaluasi bersama, jangan sampai pesta demokrasi cacat dengan suatu perbuatan yang kurang baik," terang Herman.
3. Sebut ada kekerasan kepada pendukung Rohmi-Firin

Anggota Tim Hukum Rohmi-Firin, Sahrul Mustofa menambahkan bahwa salah satu asas penyelenggaraan Pilkada adalah KPU harus adil bagi semua pihak. Dia mengatakan pendukung Paslon 01 sudah berusaha maksimal untuk menaati tata tertib atau aturan main dalam debat Pilgub NTB 2024.
"Kalau mau berlaku secara adil, mestinya upaya penertiban tidak hanya dilakukan pada pendukung 01 tetapi pada semua. Karena riil di lapangan ada pendukung Paslon lain yang naik ke atas meja bahkan diperingatkan oleh moderator," kata Sahrul.
Dia mengatakan petugas keamanan KPU NTB tidak boleh melakukan intimidasi dan kekerasan di dalam forum debat. KPU harus memberikan ruang bagi pendukung Paslon menyampaikan yel-yel.
"Semua melakukan hal yang sama. Tetapi kenapa ketika pendukung Paslon 01, ada kekerasan. Kami bisa saja melaporkan ini secara hukum tetapi kami menghargai KPU," ucap Sahrul.
Debat ketiga Pilgub NTB 2024 mengambil tema Sinergitas Pembangunan Pusat dan Daerah untuk Keutuhan NKRI. Ketiga Cagub dan Cawagub NTB masing-masing pasangan Rohmi-Firin, Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda beradu gagasan terkait permasalahan sosial, pluralisme, budaya, konflik sosial, pemuda dan olahraga.