Tak Ingin Menyusahkan Keluarga, Kakek 80 Tahun di Mataram Gantung Diri

Korban ditemukan tewas tergandung dengan seutas tali

Mataram, IDN Times - Seorang kakek bernama Ang Siong (80), warga lingkungan Melayu Timur, Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kakek Ang Siong mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pada Kamis (24/11/2022) karena tidak ingin menyusahkan keluarganya.

Kapolsek Ampenan AKP Faesal Aprihadi menceritakan kejadian yang menimpa warga di wilayah hukumnya tersebut setelah adanya laporan yang masuk dari masyarakat.

"Mendapat laporan dari masyarakat, Kepala Unit SPKT Polsek Ampenan beserta seluruh piket fungsi langsung mendatangi lokasi kejadian," kata Faesal.

1. Korban ditemukan tergantung pada seutas tali

Tak Ingin Menyusahkan Keluarga, Kakek 80 Tahun di Mataram Gantung DiriPolisi mengevakuasi jenazah kakek yang gantung diri. (dok. Polresta Mataram)

Saat tim sampai ke lokasi, melihat korban yang masih dalam keadaan tergantung dengan seutas tali plastik kemudian diturunkan dengan membuka ikatan yang terikat di ruang tengah rumah korban. Melihat peristiwa tersebut anggota Polsek Ampenan langsung melakukan koordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Mataram dan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa korban dilihat pertama kali oleh saksi yang merupakan anak korban saat mampir ke rumah tempat kejadian untuk menjenguk bapaknya. Karena melihat hal itu, saksi langsung memanggil tetangga yang kemudian melaporkan ke kantor kelurahan dan Polsek Ampenan.

Baca Juga: Empat Kejuaraan Balap Dunia akan Digelar di NTB Tahun 2023

2. Korban tinggal sendiri

Tak Ingin Menyusahkan Keluarga, Kakek 80 Tahun di Mataram Gantung DiriJenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Mataram. (dok. Polresta Mataram)

Menurut keterangan saksi, kakek 80 tahun tersebut merupakan bapak kandungnya. Korban tinggal sendiri di rumah tersebut sedangkan saksi beserta istri dan anaknya tinggal di wilayah Sandik sambil mengasuh ibu kandungnya yang sedang sakit stroke.

Setiap hari, saksi selalu mampir ke rumah. Di mana, bapaknya tinggal sendirian di setiap menjemput anaknya pulang sekolah. "Jadi bapaknya saksi tinggal sediri di rumah tersebut, untuk kebutuhan makannya ditangani oleh catering tiap hari, sedang saksi setiap jemput anaknya sekolah selalu mampir menjenguk bapaknya," terang Faesal.

Pada Rabu (23/11/2022), saksi bertemu dengan korban dan sempat ngobrol terkait penyakit prostat yang dideritanya. Kemudian saksi sepakat untuk melakukan operasi. Karena sudah cukup ngobrol kemudian saksi pulang ke rumahnya di wilayah Sandik.

"Jadi pada saat ingin menengok bapaknya hari ini, saksi terkejut melihat korban tergantung di ruang tengah rumah tersebut,"jelasnya.

3. Polisi lakukan penyelidikan

Tak Ingin Menyusahkan Keluarga, Kakek 80 Tahun di Mataram Gantung DiriIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah tim Reskrim Polresta Mataram dan petugas Rumah Sakit Bhayangkara tiba di lokasi, korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara. Sementara petugas mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi lainnya.

"Saat ini kami masih melengkapi beberapa keterang, dan melakukan olah TKP, korban saat sudah di RS Bhayangkara. Sementara, kuat dugaan kami peristiwa ini perbuatan bunuh diri, namun demikian kami juga tetap melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini,"pungkasnya.

Baca Juga: Klaim Lahan KEK Mandalika, ITDC dan Warga Siap Adu Data 3 Desember 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya