Tambang Amman di Sumbawa Barat. (dok. Amman Mineral)
Sahdan menjelaskan penambangan emas dan mineral ikutannya di Kabupaten Dompu direncanakan menggunakan tambang bawah tanah dengan kedalaman 500 meter di bawah permukaan tanah.
Karena tambang bawah tanah, maka kajiannya harus benar-benar matang. Karena tambang bawah tanah lebih sulit dibandingkan tambang terbuka seperti di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat.
Selain itu, pada lokasi tambang emas Hu'u, ada juga potensi panas bumi sekitar 60 Megawatt (MW). Namun, kata Sahdan, adanya potensi panas bumi bukan saja menjadi hambatan tetapi sekaligus menjadi peluang.
Karena PT STM dapat memanfaatkan potensi panas bumi tersebut menjadi pembangkit listrik. Ia menyebut, jika PT STM beroperasi atau melakukan penambangan maka listrik yang dibutuhkan sebesar 361 MW.
Proyek ini berlokasi di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu dan Bima NTB. Saham STM secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A. sebesar 80 persen melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya dimiliki oleh PT Antam Tbk sevesar 20 persen.
STM telah melakukan kegiatan eksplorasi lewat KK Proyek Hu’u sejak 2010. Perkiraan potensi sumber daya mineral yang telah diumumkan merupakan hasil dari 74 lubang pemboran, dengan total kedalaman 74.130 meter yang dibor ke dalam potensi sumber daya mineral Onto.
PT STM mengumumkan telah menemukan potensi sumber daya tembaga dan emas blok Onto di Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu, Provinsi NTB sebesar 2 miliar ton. Temuan tersebut terdiri dari potensi sumber daya mineral tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton tembaga dan emas.
Sedangkan potensi sumber daya mineral terekam sebesar 1 miliar ton tembaga dan emas.PT. STM merupakan pemegang kontrak karya (KK) generasi ketujuh yang ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998.