Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi Diganti

Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi diganti. Pelantikan Pj Gubernur NTB yang baru direncanakan Senin (24/6/2024) di Sasana Bhakti Praja Lantai 3 Gedung C, Kemendagri Jl. Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat pukul 15.30 WIB.

Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB Lalu Hamdi membenarkan adanya pergantian Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. Hal itu berdasarkan surat undangan pelantikan Pj Gubernur Sumatera Utara, Pj Gubernur Sumatera Selatan, dan Pj Gubernur NTB yang diterima dari Kemendagri.

"Iya, karena ada undangan pelantikan Pj Gubernur NTB besok hari Senin di Jakarta. Undangan sudah disebar. Jadi sesuai dengan undangan dari menteri itu, kita sudah sampaikan ke masing-masing diundang," kata Hamdi dikonfirmasi IDN Times, Sabtu pagi (22/6/2024).

1. Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi juga diundang

Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB Lalu Hamdi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB Lalu Hamdi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Surat undangan pelantikan tiga Pj Gubernur itu ditandatangani Plt Sekretaris Jenderal Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir atas nama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Nomor 100.2.1.3/2817/SJ tanggal 21 Juni 2024.

Dalam surat undangan tersebut, kata Hamdi, diundang juga Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB.

Terkait dengan nama pengganti Lalu Gita Ariadi sebagai Pj Gubernur NTB, Hamdi mengaku belum mendapatkan informasi.

Begitu juga ketika ditanya apakah Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi sudah mengajukan pengunduran diri karena akan maju pada kontestasi Pilgub NTB 2024. Hamdi mengatakan dia belum mengetahui.

"Kita belum diinformasikan siapa yang ganti. Dan saya tidak tahu kalau terkait surat pengunduran diri Pj Gubernur NTB. Itu urusan pribadinya, gak tahu saya," tandasnya

2. Diduga karena persoalan air bersih gili

Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengenakan baju kuning saat menghadiri undangan DPP Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (6/4/2024). (dok. Istimewa)
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengenakan baju kuning saat menghadiri undangan DPP Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (6/4/2024). (dok. Istimewa)

Wakil Ketua DPW Partai Perindo NTB M. Samsul Qomar mengatakan persoalan krisis air bersih di kawasan tiga Gili di Lombok Utara dinilai menjadi salah satu penyebab utama pergantian Pj Gubernur NTB Lalu Gita Aryadi.

Selain itu, manuver politik Lalu Gita yang ingin mencalonkan diri menjadi Gubernur juga dinilai menjadi penyebab pergantian Pj Gubernur NTB.

Padahal, kata Qomar, Kemendagri sudah berkali-kali mengingatkan agar Pj Gubernur di seluruh Indonesia tidak melakukan manuver politik, juga ada persoalan keamanan di daerah wisata.

"Ada beberapa isu yang beredar terkait pergantian ini. Salah satu isu utama adalah ketidakmampuan Lalu Gita dalam menangani krisis air di Gili Trawangan dan Gili Meno yang menjadi isu nasional bahkan internasiaonal. Kabarnya, Lalu Gita tidak memperhatikan dampak keamanan dari krisis tersebut," kata Qomar.

3. Digantikan mantan Danrem 162/WB Ahmad Rizal Ramdhani?

Wakil Ketua DPW Partai Perindo NTB M. Samsul Qomar. (dok. Istimewa)
Wakil Ketua DPW Partai Perindo NTB M. Samsul Qomar. (dok. Istimewa)

Qomar mengatakan informasi yang diperoleh Lalu Gita Ariadi dikabarkan akan digantikan mantan Danrem 162/WB Ahmad Rizal Ramdhani menjadi Pj Gubernur NTB. Sebagai mantan Anggota DPRD Lombok Tengah, Qomar memberikan ucapan selamat kepada Rizal Ramdhani.

Mewakili masyarakat di sekitar KEK Mandalika, ia berharap kepada Pj Gubernur NTB yang baru dapat menyelesaikan sengketa lahan di sekitar sirkuit Mandalika.

"Jadi, ada dua isu utama mengapa Pj ini diganti. Pertama, karena manuver politiknya yang ingin mencalonkan diri menjadi Gubernur, dan kedua, karena tidak mampu meredam kegaduhan akibat isu krisis air di daerah wisata utama yang menjadi isu internasional," kata Qomar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us