Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasien Meninggal di Puskesmas, Dikes Lotim Janji Benahi Layanan Kesehatan

Pasien di salah satu Puskesmas Lotim saat antri mendapatkan obat (IDN Times/Ruhaili)
Pasien di salah satu Puskesmas Lotim saat antre mendapatkan obat. (IDN Times/Ruhaili)

Lombok Timur, IDN Times – Dua pasien dilaporkan meninggal saat berobat di Puskesmas Sukaraja dan Puskesmas Montong Betok, Lombok Timur. Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari Dinas Kesehatan Lombok Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Lotim, dr. Fathurrohman, menegaskan pihaknya akan melakukan perbaikan layanan secara menyeluruh. Ia menekankan evaluasi penting agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

Sebagai langkah awal, Dikes Lotim telah turun langsung ke lapangan untuk menelusuri kronologi kejadian. Mereka juga menyiapkan langkah perbaikan sebagai upaya responsif.

1. Fokus perbaiki attitude Nakes

Kepala Dinas Kesehatan Lotim, DR. Fathurrohman (IDN Times/Ruhaili)
Kepala Dinas Kesehatan Lotim, DR. Fathurrohman (IDN Times/Ruhaili)

Fathurrohman menegaskan, Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk melakukan bimbingan teknis dan pendampingan, baik kepada pasien maupun keluarga. Langkah awal yang ditekankan adalah pentingnya membangun komunikasi yang baik sejak dini.

Tidak hanya komunikasi, aspek attitude atau sikap dan penampilan (performance) petugas kesehatan juga menjadi fokus dirinya. Hal ini dianggap krusial untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelayanan.

“Kami lakukan bimbingan, berikan senyum, dan lakukan penjelasan terhadap setiap tindakan yang kita lakukan. Jalin komunikasi dari awal. Bisa saja masalah timbul karena ada miskomunikasi,” jelasnya.

2. Tingkatkan komunikasi ke pasien dan keluarga

Pasien di salah satu Puskesmas Lotim saat antri mendapatkan obat (IDN Times/Ruhaili)
Pasien di salah satu Puskesmas Lotim saat antre mendapatkan obat (IDN Times/Ruhaili)

Selanjutnya, pihak Dikes juga menginstruksikan untuk dilakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang lebih intensif kepada pasien dan keluarganya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses pelayanan kesehatan. Namun, disadari bahwa perbaikan tidak bisa hanya bersifat parsial.

“Perlu kajian yang sangat mendalam dari sisi skill dan pengetahuan. Kita harus tingkatkan tiga skill: skill, knowledge, dan attitude,” tegasnya.

Insiden ini diakui menjadi bahan pertimbangan penting bagi Dinkes untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Komitmen untuk memperbaiki layanan ditegaskan kembali.

“Harus ada kajian yang dalam untuk menemukan cara terbaik dalam memperbaiki layanan. Yang masih terbatas, harus kita perbaiki. Persoalan ini menjadi bahan pertimbangan kami untuk terus berbenah,” pungkasnya.

3. Dua pasien meninggal dunia

Pasien saat antri untuk mendapatkan obat di salah satu Puskesmas Lotim (IDN Times/Ruhaili)
Pasien saat antre untuk mendapatkan obat di salah satu Puskesmas Lotim (IDN Times/Ruhaili)

Seperti diketahui, dua pasien meninggal duna setelah di tolak di Puskesmas. Pertama terjadi di Puskesmas Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, Senin 8 September 2025. Sukmin (65), warga Dusun Temusik, Desa Montong Betok meninggal dunia setelah petugas puskesmas menolak memberikan perawatan dengan alasan fasilitas penuh. Keluarga korban sempat panik dan meminta ambulans untuk membawa Sukmin ke rumah sakit terdekat. Namun, permintaan itu ditolak petugas karena dianggap tidak sesuai prosedur.

Kejadian kedua, terjadi di Puskesmas Sukaraja Kecamatan Keruak Lotim, seorang bayi meninggal dunia setelah tidak dilayani oleh petugas dengan alasan tidak ada obat. Karena alasan itu keluarga membawa korban pulang dan meninggal dunia di rumah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Muncul Kelompok Bernama "Sahabat Kosmas", Ada Alumni SMAN 5 Kupang

12 Sep 2025, 05:53 WIBNews