NTT Minta Tambahan Sekolah Rakyat yang Sasar 220 Ribu Anak Tak Mampu

Kupang, IDN Times - Kepala Sentra Efata di Kupang, Tota Oceanna Zonneveld, meminta Program Sekolah Rakyat di Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu ditambahkan.
Ia menyebut ada 220 ribu anak di seluruh NTT yang masih bisa disasar program yang ditujukan bagi keluarga miskin ekstrem, anak-anak putus sekolah, atau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ini.
Ia mengungkapkan ini saat kunjungan Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko, yang meninjau Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang, Kamis (4/9/2025).
1. Titip pesan lewat Kapolda NTT

Ia menyebut ini menjadi perhatian khusus pihaknya. Ia pun ingin Kapolda NTT menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait penambahan sekolah Rakyat di NTT.
"Harapan besar kami, tolong sampaikan suara kami dari NTT kepada Bapak Presiden, bolehkah supaya sekolah ini ditambah di NTT," pintanya.
Permintaan ini, kata Tota, karena adanya 220 ribu anak di NTT yang masih bisa disasar Program Sekolah Rakyat. Saat ini baru 100 murid di SRMP 19 Kupang. Sementara kabupaten lainnya di NTT masih dalam pengurusan AMDAL untuk bangunan sekolah.
"Ada 10 ribu anak yang memerlukan layanan seperti Sekolah Rakyat ini. Itu satu kabupaten. Untuk seluruh Provinsi NTT sendiri, rata-rata 220 ribu anak yang membutuhkan layanan seperti ini," tukasnya
2. Minta polisi bina kesamaptaan

Tota di saat yang sama meminta pembinaan kesamaptaan kepada para murid SRMP 19 Kupang oleh personel kepolisian.
Kapolda NTT saat itu pun langsung menyanggupi permintaan tersebut. Ia memerintahkan Kapolres Kupang, AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, yang hadir saat itu, untuk mengirim anggota polisi yang dapat memberikan pembinaan tersebut.
"Permintaan tadi langsung akan kami tindaklanjuti melalui Pak Kapolres dan anggota," kata dia.
Dalam kunjungannya, ia bertemu para murid dan guru. Rudi juga membawa 29 paket sembako untuk guru dan pengasuh serta 100 paket perlengkapan belajar bagi para siswa SRMP 19 Kupang.
3. Perubahan gizi dan berat badan

Kepala SRMP 19 Kupang, Felipina Agustina Kale, saat yang sama menyebut angkatan pertama di sekolah ini mengalami perubahan signifikan. Berat badan dan gizi para murid kini mulai mengalami perubahan yang lebih baik. Begitu juga dengan kedisiplinan, pemahaman belajar dan kemandirian mereka.
"Untuk bidang kesehatan peningkatan mereka luar biasa ya, berat badan mereka juga naik signifikan, tapi meskipun ada sekitar 6 anak yang berat badannya tetap," jelas dia.
Felipina menyebut kesehatan anak rutin diperiksa didukung makanan bergizi setiap harinya. Penimbangan berat dan tinggi badan juga rutin dilakukan setiap hari Sabtu.