Misteri 4 Sumur di Teluk Bima, Ada Air Tawar di Tengah Laut

Bima, IDN Times - Pesisir Pantai Dusun Sanao Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyimpan fenomena alam yang tak biasa terungkap. Pada pantai bagian barat daya teluk Bima ini memiliki empat titik sumur air tawar, meski lokasinya di tengah laut.
Tidak hanya tawar, sumur dengan kedalaman beberapa sentimeter itu memiliki keunikan lain. Berupa tidak pernah kering, hingga tingkat besaran debit akan mengikuti pasang surutnya air laut.
"Kalau air laut pasang debitnya besar. Begitu juga sebaliknya saat air laut surut, debitnya ikut kecil," jelas Pimpinan Pondok Pesantren Darruraihan Sanao, Farhan Bil Islam saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (7/2/2023).
1. Jarak dari bibir pantai sekitar 5 meter

Farhan mengatakan, jarak pagar pondok setempat dengan empat titik sumur tersebut tidak begitu jauh. Jaraknya sekitar belasan meter, sedangkan dari bibir pantai berkisar lima hingga tujuh meter ke dalam laut.
Sementara jarak antara satu sumur dengan sumur lain, ada yang belasan hingga puluhan meter. Meski begitu, kondisi airnya tetap sama, tidak asing dan berwarna kebiruan yang menawan.
2. Dua titik sumber air ditemukan saat proses pembangunan masjid

Menurut Farhan, dua titik sumur tersebut ditemukan oleh para nelayan setempat sejak puluhan tahun silam. Kemudian dua titik lainnya, baru setahun terakhir atau bertepatan saat proses pembangunan masjid pondok.
"Kebetulan saat itu kita di sini kesulitan air bersih untuk bangun masjid. Pernah berulang kali bor air, tapi gagal karena terhalang batu," beber dia.
Setelah menemukan dua sumber air itu, pihaknya lalu memasang gorong-gorong beton. Agar tetap bisa digunakan meski air laut dalam kondisi pasang. Berbeda dari sebelumnya, hanya bisa diambil saat air laut surut.
"Sekarang sudah aman digunakan. Mau air laut pasang atau surut, airnya bisa kita gunakan," terang dia.
3. Membantu kebutuhan air bersih di pondok

Sejak air itu bisa dimanfaatkan, Farhan mengaku kebutuhan air bersih di Pondok setempat dapat terbantu. Setiap hari para santri mengambil air di sana untuk kebutuhan wudhu dan lain sebagainya.
"Bahkan terkadang mereka juga langsung mandi di sana," beber dia.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa (Kades) Punti, Ijman Hakim. Dia mengaku untuk dua sumber air bersih itu berada sejak puluhan tahun silam dan kala itu dikomsumsi oleh warga Dusun Sanao.
"Sumber air itu sudah lama, saat masa kecil saya. Karena di sekitar pantai, di sana dulu ada pemukiman warga dan mereka konsumsi air itu," terangnya dikonfirmasi via ponsel, Selasa (7/2/2023).