Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Investor Kakap Vietnam Jajaki Pembangunan Wisata Khusus di Lombok

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menerima kedatangan CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau di Kantor Gubernur NTB, Kamis (22/5/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menerima kedatangan CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau di Kantor Gubernur NTB, Kamis (22/5/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Investor kakap asal Vietnam menjajaki investasi pembangunan kawasan wisata khusus di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama dua hari terakhir, CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau melakukan survei lokasi di Lombok bagian selatan dan Utara.

Kedatangan CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau ke Lombok didampingi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir. Mereka bertemu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur NTB, Kamis (22/5/2025).

"VinFast adalah perusahaan konglomerasi swasta terbesar di Vietnam. CEO VinFast datang ke sini untuk melihat beberapa potensi investasi salah satunya untuk membangun kawasan wisata khusus," kata Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Kamis (22/5/2025).

1. Akan didorong jadi KEK

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menerima kedatangan CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau di Kantor Gubernur NTB, Kamis (22/5/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menerima kedatangan CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau di Kantor Gubernur NTB, Kamis (22/5/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Setelah kedatangan CEO VinFast Asia ke Lombok, Pemprov NTB akan membuat kelompok kerja untuk menyiapkan data dan informasi yang lebih lengkap terkait rencana investasi perusahaan yang menyumbang produk domestik bruto sebesar 2 persen di Vietnam tersebut.

Salah satu core bisnis perusahaan tersebut adalah pengembangan real estate. Mereka sudah diajak melihat beberapa lokasi investasi di Lombok bagian selatan dan utara. Mereka melihat mana lokasi yang potensial untuk tempat berinvestasi di Pulau Lombok.

Menurut rencana, mereka akan membangun kawasan wisata yang di dalamnya ada rumah sakit, pelabuhan, hotel mewah dan pelabuhan. Menurut Iqbal, kawasan yang dibangun mirip kawasan ekonomi khusus (KEK).

Untuk itu, Pemprov NTB akan mendorong adanya KEK baru di Lombok. "Karena sampai sejauh ini belum ada KEK yang diinisiasi oleh pemerintah daerah. Padahal UU memungkinkan bahwa KEK itu diinisiasi oleh pemerintah daerah," jelasnya.

Kunjungan CEO VinFast Asia ke Lombok untuk melakukan survei awal. Setelah kembali ke Vietnam, selanjutnya mereka akan membahas bersama timnya di sana. "Nanti disusul dengan mengirim tim yang akan mendetailkan rencana itu," kata eks Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ini.

1. Tindaklanjut kunjungan Presiden Vietnam ke Indonesia

Kawasan Mandalika Lombok Tengah, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kawasan Mandalika Lombok Tengah, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wamenlu RI Arrmanatha menjelaskan rencana investasi ini merupakan tindaklanjut kunjungan Presiden Vietnam pada awal Maret lalu ke Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa VinFast Asia adalah perusahaan konglomerasi yang berkembang pesat di Vietnam.

"Mereka awalnya sudah masuk di Indonesia dengan membangun pabrik kendaraan EV. VinFast itu merupakan konglomerasi yang sangat besar di Vietnam. Mereka tidak saja menguasai kendaraan EV, tetapi juga memiliki properti, hotel, perumahan dan lainnya," jelas Nasir.

Dia menjelaskan VinFast Asia sudah berinvestasi membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Kemudian mereka melihat potensi untuk pembangunan kawasan pariwisata diLombok.

"Di sini mereka ingin melihat investasi apalagi yang mereka buat di Indonesia. Salah satu yang dipilih adalah Lombok karena memiliki potensi yang cukup besar. CEO langsung yang datang melakukan penjajakan awal. Potensi apa yang dimiliki Lombok dan bisa investasi," terangnya.

Presiden Prabowo Subianto telah mengatakan bahwa Indonesia terbuka untuk investasi asing. Sehingga, pemerintah daerah diminta untuk mempermudah proses perizinan dan tidak menghambat keinginan investor untuk berinvestasi.

"Tentu investasi itu harus jalan dengan visi dan program masing-masing daerah. Karena pak gubernur turun langsung, dan mengatakan apabila ada area yang disiapkan tentunya aturan juga disiapkan awal agar investasi berjalan mulus," ujarnya.

3. Bangun kawasan wisata hijau

Para duta besar dan perwakilan negara sahabat menikmati keindahan Sirkuit Mandalika, Sabtu (10/5/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Para duta besar dan perwakilan negara sahabat menikmati keindahan Sirkuit Mandalika, Sabtu (10/5/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara, CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau mengatakan bahwa VinFast adalahbsalah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Vietnam. Dia mengatakan sedang melakukan penjajakan investasi di Pulau Lombok.

"Kami datang ke pak gubernur, ada satu lahan seluas 1.000 hektare. Nanti kami akan survei dulu, akan investasi. Kami ingin membangun satu kawasan hijau. Ada hotel, resort, rumah sakit. Karena di Vietnam kami ada 30 project seperti itu," kata Chau.

Dia mengatakan ingin membawa konsep pembangunan kawasan hijau di Vietnam ke Pulau Lombok. "Pertama kami akan bawa taksi mobil listrik ke Lombok. Lalu kami mau membangun charge station di Pulau Lombok," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us