Ini Kategori Warga Lotim yang Dapat Bantuan Peket Sembako, Cek Dulu Yuk!

Lombok Timur, IDN Times – etelah sebelumnya menggulirkan berbagai bantuan bagi pelaku UMKM, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur kembali meluncurkan program bantuan sosial pada akhir tahun 2025. Kali ini, bantuan yang disalurkan berupa paket sembako dengan sasaran warga miskin ekstrem.
Program ini menjadi langkah strategis Pemkab Lombok Timur dalam mengendalikan inflasi sekaligus menekan angka kemiskinan ekstrem di daerah. Selain itu, program yang diinisiasi oleh Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, tersebut juga merupakan bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
1. Sasaran warga miskin ekstrem

Sekda Juaini Taofik mengatakan jumlah anggaran yang digelontorkan untuk bansos ini sebesar Rp4 miliar bersumber dari APBD, dengan jumlah sasaran sebnyak 15.405 keluarga. Penerima bantuan merupakan warga yang tercatat dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) per Oktober 2025 yang masuk kategori desi 1.
“Dengan keterbatasan anggaran yang ada, bantuan ini difokuskan kepada masyarakat yang berada pada lapisan paling bawah dan sangat membutuhkan,” tegas Juaini Taofik saat peluncuran program bansos yang digelar di Kantor Desa Pringgabaya Utara, Rabu (17/12/2025).
2. Berisi paket sembako

Setiap paket bantuan berisi beras 10 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kilogram, dan 3 bungkus mi instan, dengan total jumlah 15.405 paket. Juaini juga memaparkan kondisi sosial ekonomi Lombok Timur. Dari total penduduk sekitar 1,44 juta jiwa, angka kemiskinan per Maret 2025 mencapai 13,53 persen atau sekitar 174 ribu jiwa. Adapun penduduk miskin ekstrem diperkirakan sekitar 3,2 persen atau 42 ribu jiwa.
Ia menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan dalam distribusi bantuan. Seluruh data penerima telah ditetapkan berdasarkan DTSEN untuk memastikan ketepatan sasaran. Distribusi bantuan dilakukan hingga ke kantor desa, dengan harapan pemerintah desa dapat mempermudah proses pengambilan bantuan oleh warga.
“Mari kita pastikan bantuan ini sampai tepat sasaran dan memberi manfaat nyata,” ujarnya.
3. Penyaluran berdasarkan data DTSEN

Menanggapi keluhan masyarakat yang tidak kebagian paket, Juani Taofik tidak menampik setiap penyaluran bansos selalu menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat. Kondisi ini karena keterbatasan anggaran sehingga paket sembako juga terbatas. Mantan Pj. Bupati Lombok Timur ini menegaskan, penyaluran bansos ini berdasarkan Inpres no 4 tahun 2025 tentang DTSEN, yaitu semua bansos harus mengacu pada data DTSEN.
"Yang mendapatkan bantuan paket sembako ini, masyarakat yang masuk desil satu pada data DTSEN yaitu kategori miskin ekstrem. Sebab data ini bersumber dari bawah," pungkasnya.


















