Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, dalam laporan hasil asesmen sementara mengatakan bahwa banjir bandang itu dipicu oleh beberapa faktor. Selain tingginya intensitas curah hujan di wilayah Sumbawa dan sekitarnya, peristiwa banjir bandang juga diduga disebabkan oleh banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi cakupan dan intensitas penyerapan air tanah.
Di samping itu, infrastruktur pengaman tebing dan tanggul di wilayah daerah aliran sungai (DAS) juga tidak dapat maksimal menahan adanya peningkatan debit air dan ditambah dengan parahnya sedimentasi sungai.
"Tingginya sedimentasi di wilayah daerah aliran sungai wilayah terdampak," jelas Nurhidayat.
Desa Lito yang berada di Kecamatan Moyo Hulu menjadi wilayah yang terdampak paling parah, sebagaimana hasil kaji cepat di lapangan. Wilayah Desa Lito tersebut ada tiga dusun yang berlokasi tak jauh dari sungai, yang mana ada sebanyak 770 jiwa terdampak, 5 rumah hanyut, 50 hektare areal persawahan terendam dan jembatan penghubung antara Desa Lito menuju Desa Lantung jebol hingga memutus akses.
"Pemukiman warga berada di bantara sungai. Berdampak pada 770 jiwa. Jembatan penghubung Desa Lito dan Desa Lantung jebol di bagian ujung selatan sehingga menyebabkan putusnya akses," terangnya.
Selanjutnya di Desa Brang Rea ada 3 rumah hanyut yang ditinggali oleh 11 KK/44 jiwa. Selain itu masih ada 8 unit rumah yang kondisinya separuh amblas di terjang banjir bandang dan juga terdampak pada 1 Pabrik penggilingan hanyut terbawa banjir bandang.
Berikutnya 2 rumah hanyut dan 1 mobil bak truk serta 1 mobil jenis mini bus rusak terdampak banjir bandang di Desa Sebasang. Adapun beberapa ruas jalan juga rusak akibat terkikis arus banjir.
Sementara itu, hasil asesmen dari Desa Rate, banjir bandang telah menghanyutkan padi yang siap panen di lahan seluas 27 hektar yang berada di Sawah Orong Reban dan sekitarnya. Di samping itu, permukiman warga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter, beberapa titik tebing mengalami longsor dan sejumlah ternak warga ditemukan mati.
"Beberapa ternak warga ditemukan mati di tempat karena masih diikat," lapor Nurhidayat.
Wilayah Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hingga esok hari, Kamis (6/4) sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas II Zainuddin Abdul Madjid.
Untuk itu, masyarakat diminta agar tetap waspada dengan adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca seperti angin kencang, banjir bandang, tanah longsor dan banjir. Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, maka diimbau bagi masyarakat yang tinggal di lereng sungai dan di bawah tebing agar mengungsi secara mandiri ke lokasi yang lebih aman sampai 2 hingga 3 jam setelah hujan reda.