Presiden Jokowi Beli Sapi Kurban Seberat 1,057 Ton di NTB
![Presiden Jokowi Beli Sapi Kurban Seberat 1,057 Ton di NTB](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240611/1000322852-a502a04c8b9fe839cca7d8ffe45ddf9b_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menyumbang sapi kurban seberat 1,057 ton di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sapi kurban jenis Brahman Cross tersebut dibeli dari seorang peternak di Lingkungan Menang Timur, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung Lombok Barat.
"Sapi kurban dari Presiden Jokowi yang sudah lolos seleksi seberat 1,057 ton. Akan diserahkan ke Masjid Alifurrahmah Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan Provinsi NTB drh. Muslih dikonfirmasi di Mataram, Selasa (11/6/2024).
1. Bobot lebih berat dari sumbangan sapi kurban tahun 2023
Muslih mengatakan sapi kurban dari Jokowi tahun 2024 lebih berat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 lalu, Jokowi menyumbang sapi kurban seberat 1,04 ton. Sapi kurban tersebut diserahkan untuk warga Dusun Rerot Timur Desa Ombe Baru Kecamatan Kediri Lombok Barat.
Satu ekor sapi kurban Presiden Jokowi tersebut dipilih dari 8 peternak di Pulau Lombok. Yakni, peternak Desa Genggelang dan Gondang, Lombok Utara.
Kemudian, peternak Desa Banyumulek Lombok Barat, peternak Desa Teratak Lombok Tengah dan 4 peternak dari Lombok Timur, masing-masing berasal dari Desa Tirtanandi, Pringgasela Selatan dan Loyok.
Dari 8 peternak tersebut, hanya dipilih satu ekor sapi dari peternak asal Desa Gondang Lombok Utara. Sapi milik peternak atas nama Niyatip dengan bobot 1,04 ton dibeli seharga Rp135 juta.
Baca Juga: 4 Tahun Dibina Pertamina, TCC Nipah Raih Penghargaan Kalpataru 2024
2. Disnakeswan NTB terjunkan 160 petugas awasi hewan kurban
Muslih menyebutkan pihaknya menerjunkan sebanyak 160 petugas kesehatan hewan untuk melakukan pengawasan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha. Ia memberikan penekanan bahwa pemotongan hewan kurban harus diawasi oleh petugas.
"Karena pemeriksaan hewan kurban ada dua, sebelum dipotong dan sesudah dipotong. Kalau untuk hewan kurban tidak wajib dipotong di RPH tapi dalam pengawasan petugas. Supaya dagingnya aman, sehat, utuh dan halal," tandasnya.
3. Tawarkan dengan harga Rp155 juta
Pemilik sapi Atang Setyanoro menjelaskan sapi kurban jenis Brahman Cross itu merupakan hasil persilangan sapi brahman dan simental. Sapi tersebut dibeli dari peternak di wilayah Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Ia sendiri memelihara sapi tersebut sekitar 8 bulan.
Atang menceritakan dirinya berkompetisi dengan peternak lain sebelum sapi tersebut terpilih menjadi sapi kurban Presiden Jokowi.
Pendataan dan pendaftaran dimulai pada bulan puasa lalu. Kemudian Tim Kementerian Pertanian dan Disnakeswan NTB turun ke peternak melakukan penimbangan, pengecekan kesehatan dan lainnya.
"Setelah itu, sapi yang terbesar dan terberat direkomendasikan sebagai calon sapi presiden. Alhamdulillah ada di sapi kami. Untuk harganya saya tawarkan Rp155 juta," ungkap Atang.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pertamina Tambah Pasokan 266.140 LPG 3 Kg di NTB