15.500 Ekor Sapi NTB Dikirim Lewat Tol Kapal Laut ke Jabodetabek

Pengiriman gak boleh lewat jalur darat

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB melarang lalu lintas ternak ke Pulau Lombok pascaditemukannya wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada sapi di Lombok Tengah dan Lombok Timur. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB mencatat sebanyak 342 ekor sapi terjangkit PMK.

Tahun 2022, NTB memberikan kuota pengiriman sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 15.500 ekor. Akibat dari wabah PMK, pengiriman belasan ribu sapi potong tersebut harus lewat kapal tol laut, tidak diperbolehkan melewati jalur darat.

1. 342 ekor sapi terjangkit PMK di Lombok

15.500 Ekor Sapi NTB Dikirim Lewat Tol Kapal Laut ke JabodetabekPetugas memeriksa ternak sapi yang terjangkit PMK di Lombok Tengah (Dok. Polres Lombok Tengah)

Sektetaris Disnakeswan Provinsi NTB Rahmadin di Mataram, Senin (16/5/2022) menyebutkan total sapi yang terjaangkit wabah PMK di Lombok Tengah dan Lombok Timur sebanyak 342 ekor. Berada di Desa Kelebuh Lombok Tengah dan Desa Aikmel Lombok Timur.

"Total sekarang 342 ekor sapi yang terjangkit PMK. Tetapi perlu dicatat, PMK itu gampang sembuh tapi cepat menyebar. Kalau cepat dilaporkan, cepat tindakan insyaallah cepat sembuh," kata Rahmadin.

Ratusan ekor sapi yang terjangkit PMK telah dilakukan isolasi di kedua daerah tersebut. Tujuannya agar tidak menyebar ke daerah lainnya. Pasalnya, pola penyebaran penyakit PMK bisa lewat transportasi yang mengakut ternak dan manusia yang pernah bersentuhan dengan sapi terjangkit PMK.

Yang cepat kena sapi, kambing, kerbau, domba dan babi. Media pembawa yang utama kambing," terangnya.

Baca Juga: Surplus 300 Ribu Ton, Harga Jagung di Pulau Sumbawa Anjlok 

2. Wabah PMK masuk Lombok diduga dari Jawa Timur

15.500 Ekor Sapi NTB Dikirim Lewat Tol Kapal Laut ke JabodetabekIlustrasi hewan ternak (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Rahmadin mengatakan wabah PMK masuk ke Pulau Lombok diduga berasal dari Jawa Timur. Pada Maret lalu, ada pemasukan kambing dari Jawa timur. Kemungkinan kedua, wabah PMK masuk Lombok dari transportasi pengangkut ternak dari Jawa Timur ke Lombok.

Kemungkinan ketiga, sebut Rahmadin, wabah PMK berasal dari daging beku. Kotoran dari pembersihan daging beku yang diminum ternak bisa menjadi pembawa virus PMK. Karena jual beli daging beku tidak sembarangan, harus tetap ditaruh di dalam freezer.

Namun di lapangan kadang ditemukan daging beku impor dari India tersebut dijual bebas di pasar tradisional. "Kemungkinan utama dari transportasi. Mobil-mobil dari Jawa Timur yang masuk ke NTB pembawa virus ini," duganya.

3. Pengiriman sapi potong harus lewat kapal tol laut

15.500 Ekor Sapi NTB Dikirim Lewat Tol Kapal Laut ke JabodetabekIlustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Terkait pengiriman belasan ribu ekor sapi potong dari NTB ke Jabodetabek masih tetap dilakukan. Tetapi, pengirimannya tidak boleh lewat jalur darat melewati Pulau Lombok. Jumlah kuota pengiriman sapi potong NTB ke Jabodetabek, sebut Rahmadin sebanyak 15.500 ekor.

Belasan ribu sapi potong itu berasal dari Bima. Katena ada wabah PMK, lalu lintas peternakan dihentikan sementara.

"Untuk pengiriman ternak lewat tol laut masih boleh dengan catatan daerah tujuan siap menerima. Kalau lewat jalan darat sudah tidak bisa. Karena harus melewati Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk sampai ke Jakarta," terangnya.

Untuk pemenuhan sapi potong untuk hewan kurban di Pulau Lombok yang terjangkit wabah PMK, Rahmadin mengatakan pihaknya sedang mekakukan koordinasi yang intens. Ada solusi yang ditawarkan untuk hewan kurban di Pulau Lombok, sedang meminta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), apakah bisa hewan kurban dipotong di daerah asal.

"MUI masih banyak pandangan. Sehingga belum ada keputusan untuk itu," paparnya.

Baca Juga: Bangga! Sapwaturrahman Persembahkan Medali Perunggu di SEA Games

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya