Pakai Bahasa Lombok, Anies Baswedan: Pegawean Sengke, Kepeng Sengke!

Anies membaca spanduk dan poster yang dibawa simpatisan

Mataram, IDN Times – Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan melakukan kampanye di Lombok pada Selasa (6/2/2024). Ribuan simpatisan datang untuk menyambut kedatangan Anies. Dia juga membaca sejumlah spanduk dan poster yang dibawa oleh pendukungnya.

Beberapa spanduk yang dibawa oleh simpatisan ditulis menggunakan bahasa Sasak. Bahasa Sasak merupakan bahasa daerah di Lombok. Warga NTB menyampaikan sejumlah keluhannya menggunakan bahasa daerah agar dibaca oleh Anies.

Pegawean sengke, kepang sengke (pekerjaan susah, duit juga susah didapat),” kata Anies saat membaca tulisan pada spanduk di lokasi kampanye, Selasa (5/2/2024).

1. Warga keluhkan harga sembako mahal

Pakai Bahasa Lombok, Anies Baswedan: Pegawean Sengke, Kepeng Sengke!Spanduk yang dibaca oleh Anies Baswedan. (IDN Times/Linggauni)

Selain itu, warga yang datang juga mengeluhkan harga sembako yang kian mahal, sehingga menyulitkan mereka. Apalagi ditambah dengan sulitnya lapangan pekerjaan di Lombok. Hal ini dinilai sangat memberatkan kehidupan mereka.

Sembako mahel, ite butuh anak jarinte sehat kance pinter (sembako mahal dan kita butuh anak cucu kita sehat dan pintar),” lanjut Anies membaca spanduk.

Selain itu, nampaknya para nelayan juga datang menyampaikan keluhannya. Termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang merasa kesulitan mendapatkan kredit usaha.

Minyak solar nelayan sengke gati. Boyaq kredit usaha ye jelimet (BBM solar sulit sekali. Cari kredit usaha juga sulit dan ribet),” kata Anies saat membaca spanduk warga.

Baca Juga: Inpres Jalan Daerah 2024, NTB Prioritaskan Ruas Tanjung - Pohgading

2. Baca spanduk soal ‘paman di MK’

Pakai Bahasa Lombok, Anies Baswedan: Pegawean Sengke, Kepeng Sengke!Anies Baswedan saat tiba di Kota Mataram dan disambut simpatisan. (IDN Times/Linggauni)

Spanduk kocak juga dibawa oleh salah satu simpatisan. Spanduk itu bertuliskan ‘Ibu, maaf. AMIN hanya punya doa, gak punya paman di MK’.

Saat membaca spanduk itu, Anies disambut oleh seruan dan teriakan para simpatisan. Anies mengatakan bahwa negara harus hadir untuk menghapus ketimpangan sosial.

Anies juga membaca poster kocak yang menyatakan bahwa simpatisan yang datang tak dibayar. Poster itu bertuliskan “Abah, we love you, kita gak dibayar”.

“Ya, kita sama-sama gak dibayar,” jawab Anies.

3. Ucapkan terima kasih kepada pendukungnya

Pakai Bahasa Lombok, Anies Baswedan: Pegawean Sengke, Kepeng Sengke!Sejumlah simpatisan mengangkat spanduk agar dibaca oleh Anies. (IDN Times/Linggauni)

Anies melanjutkan untuk membaca spanduk dan poster yang dibawa oleh sejumlah simpatisan. Dia merasa senang karena simpatisan yang datang cukup kreatif membawa poster sebagai bentuk sosialisasi dan kampanye.

You newer walk alone, terima kasih kepada yang sudah mendampingi,” kata Anies saat membaca poster yang dibawa simpatisan.

Anies mengatakan bahwa ia mengapresiasi pendukungnya yang sudah membuat dan membawa poster itu sendiri. Menurutnya, itu sangat kreatif.

“Poster kita dibuat dengan keringat dan tangan rakyat. Ada keringat jernih pejuang perubahan. Berbeda dengan yang di sebelah, isi posternya sama dan seragam. Dicetak di pabrik-pabrik dari uang transferan di Jakarta,” ujarnya.

Baca Juga: Disambut Ribuan Simpatisan, Anies Boyong Anak-Istri Kampanye di Lombok

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya