Kasus Dana Siluman, Eks Ketua DPRD Lombok Barat Diperiksa Kejati NTB

Mataram, IDN Times - Eks Ketua DPRD Lombok Barat Nurhidayah diperiksa penyidik Pidsus Kejati NTB terkait kasus dana siluman DPRD NTB tahun 2025. Nurhidayah merupakan istri tersangka kasus dana siluman DPRD NTB, Indra Jaya Usman (IJU).
Dia keluar dari ruangan kantor Kejati NTB sekitar pukul 12.57 WITA. Dengan didampingi tim penasihat hukumnya, Irfan Suryadinata, Nurhidayah turun menuju basement Kantor Kejati NTB menuju mobilnya yang terparkir di halaman Masjid Kejati NTB.
1. Nurhidayah bungkam

Nurhidayah tampak mengenakan baju khaki warna cokelat dan jilbab warna coklat muda. Dia juga menenteng tas warna putih dan hitam. Sambil membawa sebotol air mineral di tangan kiri.
Ditanya terkait pemeriksaannya oleh penyidik Pidsus Kejati NTB, Nurhidayah bungkam. Dia tak mengucapkan sepatah kata saat dicegat wartawan dari ruang loby Kejati NTB hingga menuju tempat parkir mobilya di areal Masjid Kejati NTB.
Termasuk soal dugaan bahwa dia salah satu pihak swasta yang menjadi sumber dana siluman yang dibagikan tersangka ke belasan anggota DPRD NTB. Nurhidayah tak menjawab sedikitpun. Dia terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir di Masjid Kejati NTB.
2. Jaksa periksa puluhan anggota DPRD NTB selama dua hari

Selama dua hari ini, penyidik Kejati NTB telah memeriksa sebanyak puluhan anggota DPRD NTB. Pada Senin (1/12/2025), penyidik memeriksa sebanyak 16 anggota DPRD NTB.
Kemudian pada Selasa (2/12/2025) hari ini, penyidik memeriksa 16 orang. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati NTB Efrien Saputra menyebutkan 16 orang yang dimintai keterangannya oleh penyidik pada hari ini.
Sejumlah pihak yang diperiksa seperti Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda, tiga Wakil Ketua DPRD NTB masing-masing Muzihir, Yek Agil dan Wirajaya. Serta belasan anggota DPRD NTB dan pihak swasta.
3. Tiga anggota DPRD NTB ditahan, jaksa sita uang Rp2 miliar

Hingga saat ini, penyidik Pidsus Kejati NTB telah menetapkan tiga anggota DPRD NTB sebagai tersangka kasus dana siluman. Ketiganya adalah Hamdan Kasim (HK), Indra Jaya Usman (IJU) dan M. Nashib Ikroman (MNI).
Hamdan Kasim ditahan jaksa pada Senin (24/11/2025), sedangkan IJU dan MNI ditahan pada Kamis (20/1/2025). Hamdan Kasim dan IJU ditahan di Lapas Kuripan Lombok Barat, sedangkan MNI di Lapas Praya, Lombok Tengah.
Ketiga tersangka dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf b UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Dalam kasus ini, ketiga tersangka berperan sebagai pemberi uang atau dana siluman kepada anggota DPRD NTB lainnya. Penyidik tekah menyita uang sebesar Rp2 miliar lebih dari pengembalian yang dilakukan belasan anggota DPRD NTB.


















