Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB Dwi Sudarsono. (IDN
Sementara itu, Ombudsman RI Perwakilan NTB sedang menangani lebih dari 30 pengaduan terkait penggalangan sumbangan di SMA/SMK. Pengaduan orang tua siswa itu disampaikan ke Ombudsman RI NTB diduga terkait Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor: 400.3/5565.KEU/Dikbud/2025 tanggal 28 Juni 2025.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB Dwi Sudarsono mengatakan pengaduan dana orang tua siswa itu terkait penggalangan sumbangan oleh SMA yang diduga tidak sesuai mekanisme. Misalnya salah satu SMA di Mataram yang menarik penggalangan dana komite sekolah sebesar Rp200.000 per bulan per siswa mulai bulan Juli 2025 sampai dengan Juni 2026 yang tertuang dalam surat Komite Sekolah.
Ombudsman RI Perwakilan NTB mendapat pengaduan setelah Kepala Dinas Pendidikan NTB menerbitkan Surat Edaran Nomor : 400.3/5565.KEU/Dikbud/2025 yang diduga dijadikan dasar penggalangan sumbangan oleh Komite Sekolah. Di dalam surat edaran tersebut juga dinyatakan, Satuan Pendidikan dilarang menarik BPP terhitung 1 Juli 2025. Komite Sekolah SMA dan SMK dapat menggalang sumber daya pendidikan lainnya asalkan sesuai ketentuan Permendikbud 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
"Jangan sampai Komite Sekolah melakukan penggalangan sumbangan, tapi praktiknya pungutan. Ombudsman RI NTB akan melakukan pengawasan pelaksanaan penggalangan sumbangan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB dan sekolah. Masyarakat dapat mengadukan kepada Ombudsman RI NTB, jika terdapat dugaan penggalangan sumbangan tidak sesuai dengan ketentuan Permendikbud 75 Tahun 2016," kata Dwi.
Ombudsman RI Perwakilan NTB sedang melakukan verifikasi dan pengumpulan data tambahan atas pengaduan masyarakat. Ombudsman RI Perwakilan NTB juga akan meminta penjelasan langsung kepada pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB. Selain itu, Ombudsman RI NTB akan mengonfirmasi apakah Peraturan Gubenrur NTB No. 44 Tahun 2018 tentang Biaya Penyelenggaraan Pendidikan pada SMA dan SMK masih berlaku atau sudah dicabut, karena berdasarkan SE Kepala Dinas Pendidikan NTB tersebut, sekolah dilarang memungut Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP).