Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diduga Tak Dilayani, Pengamen Meninggal di Taman Puskesmas Woha Bima

Foto, Andi pengamen yang ditemukan meninggal di taman Puskesmas Woha Bima (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Seorang pria bernama Andi, asal Lombok ditemukan meninggal dunia di taman Puskesmas Woha, Kecamatan Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (30/8/2024) sekitar pukul 22.00 Wita. Korban ditemukan meninggal dunia usai dipulangkan oleh pihak puskesmas.

Belum diketahui penyebab pasti kematian pria yang diketahui merupakan pengamen tersebut. Namun dari informasi yang diperoleh, korban dibawa oleh sejumlah rekannya untuk berobat ke puskesmas setempat pada Rabu malam (28/8/2024).

1. Diduga korban tidak dirawat dengan baik

ilustrasi periksa ke dokter (pexels.com/Pixabay)

Semalaman dirawat, korban sama sekali tidak didampingi oleh kerabat dan keluarganya. Kemudian keesokan hari dipulangkan seorang diri oleh pihak puskesmas karena alasan kondisi kesehatannya sudah membaik. 

Kerena tak memiliki keluarga, korban saat itu memilih istirahat di halaman atau taman puskesmas. Hingga kemudian ditemukan oleh warga yang hendak berobat telah meninggal dunia dalam kondisi berbaring beralaskan tikar.

Sementara di sebelahnya terdapat sebuah gitar mini yang digunakannya mengamen untuk mengais nafkah. Informasi yang beredar, korban diduga tidak dirawat dengan baik karena tidak memiliki biaya pengobatan.

2. Pihak puskesmas bantah telantarkan korban

Foto gedung dan staf Puskesmas Woha Bima (Dok/Istimewa)

Kepala Puskesmas Woha, dr Dewi Puspa Ningsih membantah segala tuduhan seperti yang beredar di media sosial. Melalui keterangan tertulisnya, ia menjelaskan korban awalnya diantar ke puskesmas oleh warga pada Rabu malam dalam kondisi sadar.

Korban datang dengan keluhan mual dan muntah akibat tidak makan minum sejak beberapa hari terakhir. Dari riwayatnya, korban diketahui sudah cukup lama mengonsumsi lem fox.

"Saat diperiksa, korban selalu ingin menghirup lem fox," jelasnya, Senin (2/9/2024).

Setelah didiagnosa, korban lalu ditangani oleh tim medis hingga dinyatakan membaik. Kemudian pada Kamis pagi dini hari korban diperbolehkan pulang dan diberikan sejumlah uang saku oleh Nakes setempat.

"Siang harinya, pasien tersebut sudah lepas infus dan sadar, dibelikan makanan dan diberikan uang saku untuk membeli makan," jelasnya.

3. Korban dikeluarkan dari puskesmas

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Selanjutnya, pada sore hari, korban berteriak di dalam puskesmas sambil minta dibelikan nasi oleh petugas. Karena tingkahnya dianggap menganggu kenyamanan pasien lain, sore itu juga korban diantar ke teras IGD.

"Kemudian Jumat siang, pasien itu dimandikan oleh petugas dan diberikan sarung dan baju, dan tertidur memeluk gitar yang biasa digunakan untuk mengamen di taman puskesmas," terangnya.

Kemudian sekitar pukul 22.30 Wita ketika petugas membawa makanan dan minuman, saat dibangunkan korban tidak ada reaksi dan tanda-tanda adanya pernapasan. Selanjutnya, korban dievakuasi ke dalam IGD dan dinyatakan meninggal dunia.

"Petugas menghubungi RSUD Bima untuk konfirmasi kamar jenazah. Jasad korban lalu dibawa ke RSUD dengan pengawalan pihak kepolisian," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us