Dewan Kerja dari Rumah, DPRD NTB Sulap Garasi Jadi Kantor Sementara

Mataram, IDN Times - DPRD NTB batal menggunakan gedung lantai 3 Kantor Gubernur sebagai kantor sementara. DPRD NTB lebih memilih menyulap garasi di Gedung Sekretariat sebagai kantor sementara.
Sekretaris DPRD NTB Hendra Saputra menjelaskan garasi kendaraan dinas yang berada di bawah Gedung Sekretariat DPRD NTB bakal dijadikan ruang rapat komisi. Sedangkan anggota dewan akan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sampai ada ruangan yang bisa digunakan.
"Garasi ini kita siapkan untuk ruang rapat komisi-komisi. Yang di garasi kita siapkan 4 ruangan rapat," kata Hendra dikonfirmasi usai peninjauan Gedung DPRD NTB yang hangus dibakar massa oleh Komisi V DPR RI dan pejabat Kementerian PU, Sabtu (13/9/2025).
1. Gedung Sekretariat DPRD NTB masih dapat digunakan

Hendra menjelaskan Gedung Sekretariat DPRD NTB yang berada di sebelah Gedung DPRD NTB masih dapat difungsikan. Di lantai 3, ada dua ruangan rapat yang masih dapat digunakan karena tidak terbakar pada aksi demonstrasi pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Gedung Sekretariat DPRD NTB hanya hangus terbakar di lantai 1. Dengan menyulap garasi, maka akan ada enam ruangan rapat yang dapat digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi anggota dewan. Sedangkan di Kantor Gubernur NTB, hanya digunakan Ruang Rapat Utama Rinjani sebagai ruangan paripurna.
2. Anggota dewan bekerja dari rumah

Hendra menambahkan untuk sementara anggota dewan bekerja dari rumah. Karena ruangan untuk kantor anggota dewan belum ada. Saat ini, baru disiapkan ruangan rapat bagi anggota dewan.
"Kalau untuk ruangan untuk berkantor anggota dewab ini kan ndak ada. Anggota dewan WFH sampai ada ruangan yang bisa digunakan," jelasnya.
Hendra menjelaskan alasan DPRD NTB batal menggunakan gedung lantai 3 Kantor Gubernuran untuk kantor sementara. "Kebetulan garasi ini bisa kita manfaatkan, sudah ditinjau, tidak terlalu menghabiskan cost terlalu besar, kita siapkan. Tidak terlalu mewah juga untuk bisa jadi ruangan," jelasnya.
3. Hitung kerugian akibat terbakarnya Kantor DPRD NTB

Ditanya terkait jumlah kerugian akibat pembakaran dan penjarahan Gedung DPRD NTB, Hendra mengatakan belum ada hasil penghitungan. Pihaknya akan menggelar rapat dengan mengundang instansi terkait pada Senin pekan depan.
Pihaknya akan mengundang Inspektorat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta tim apraisal untuk menghitung jumlah kerugian akibat pembakaran dan penjarahan Kantor DPRD NTB.
"Nanti kita bahas sama BPKAD dan lainnya. Sudah ada kami catatannya nanti kami sinkronkan dengan data aset BPKAD. Nanti tim apraisal yang menilai. Berapa nilai gedung saat pengadaan, setelah beberapa tahun nilai penyusutannya berapa. Makanya kita akan rapatkan," tandasnya.