Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

[CEK FAKTA] Musyafirin Sebut Sumbawa Barat Zero Konflik Horizontal

Pasangan Cagub dan Cawagub NTB nomor urut 01 Rohmi-Firin. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pasangan Cagub dan Cawagub NTB nomor urut 01 Rohmi-Firin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) NTB nomor urut 01, W. Musyafirin menyebut Kabupaten Sumbawa Barat zero konflik horizontal atau konflik sosial. Hal itu disampaikan Musyafirin dalam debat ketiga Pilgub NTB yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Rabu (20/11/2024).

"Pengalaman kami mengelola intoleransi ini. Karena bagaimanapun di NTB ini, kabupaten Sumbawa Barat yang memang zero konflik horizontal ada di Kabupaten Sumbawa Barat," kata Musyafirin.

1. Benarkah Sumbawa Barat zero konflik sosial?

Suasana di lokasi debat ketiga pilkada NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Suasana di lokasi debat ketiga pilkada NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Konflik horizontal adalah salah satu jenis konflik sosial yang pada umumnya terjadi di masyarakat baik antar individu maupun kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama. Lalu benarkah, Kabupaten Sumbawa Barat menjadi daerah yang tidak ada konflik sosial di NTB?

Berdasarkan data Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB dalam NTB Satu Data, terdapat dua konflik sosial di Kabupaten Sumbawa Barat dalam kurun waktu 2014 hingga 2023.

Konflik sosial di Kabupaten Sumbawa Barat tercatat sebanyak dua kasus pada 2015. Sedangkan pada 2014 dan 2016 hingga 2023, tidak ada kasus konflik sosial di kabupaten paling barat Pulau Sumbawa tersebut.

2. Kelola perbedaan dengan baik

Debat ketiga Cagub dan Cawagub NTB di Hotel Lombok Raya Kota Mataram, Rabu (20/11/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Debat ketiga Cagub dan Cawagub NTB di Hotel Lombok Raya Kota Mataram, Rabu (20/11/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat dua periode ini mengatakan perbedaan suku, agama, ras dan golongan harus dikelola dengan baik untuk mencegah terjadinya konflik sosial. Menurutnya, perlu dibangun pola hubungan atau relasi yang baik di tengah masyarakat yang berbeda-beda.

"Jadi, prilaku ekslusif harus digeser ke inklusif. Kemudian dari prilaku hubungan atas bawah, digeser ke horizontal. Jadi kita rangkul semua. Individual digeser ke sosial. Insyaallah pendekatan ini akan mampu kita satukan yang berbeda-beda sehingga tidak mungkin ada konflik," kata Bupati Sumbawa Barat periode 2016-2021 dan 2021-2024 ini.

3. Lalu Iqbal: saya dengar katanya NTB intoleran

Suasana di lokasi debat ketiga pilkada NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Suasana di lokasi debat ketiga pilkada NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara, Calon Gubernur NTB nomor urut 03 Lalu Muhamad Iqbal mengatakan pernah mendengar NTB yang intoleran. Namun, sejak setahun terakhir keliling NTB, apa yang didengar itu tidak benar. Di Lombok Utara, kata Lalu Iqbal, ada makam yang dipugar oleh seorang tuan guru, tetapi yang paling banyak datang ke sana umat Hindu dan Budha.

Kemudian di Bima, yang mayoritas muslim, ternyata ada komunitas Kristen di daerah Donggo. Kemudian di Lombok Tengah, yang mayoritas muslim dan banyak tuan guru, ada komunitas umat Hindu di wilayah Mantang.

"Jadi, saya pikir toleransi itu sudah ada dalam hati nuraninya orang NTB. Mengajari toleransi kepada orang NTB seperti mengajar ikan berenang. Yang penting kita tahu apa penyebab intoleran selama ini dan kita selesaikan dan kita masukkan dalam kurikulum pendidikan agar anak-anak dari kecil terbiasa berinteraksi," ujar eks Duta Besar Indonesia untuk Turki ini.

Sedangkan Calon Gubernur NTB nomor urut 02, Zulkieflimansyah mengatakan NTB adalah daerah yang unik dan bisa menjadi replika Indonesia. Selama menjadi gubernur lima tahun terakhir, pluralisme bukan saja teori. Tetapi kata Zulkieflimansyah, selama lima tahun terakhir NTB menjadi daerah yang aman dan nyaman untuk semua.

"Jadi keteladanan telah kami tunjukkan bahwa tidak ada dari lubuk hati paling dalam intoleran dalam semua aktivitas. Oleh karena itu hampir semua kegiatan agama apapun kami mencoba menghadiri untuk menunjukan bahwa NTB untuk kita semua," kata Zulkieflimansyah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us