Bibit Siklon Tropis 96S Picu Cuaca Ekstrem di NTT hingga 15 April

Kupang, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kemunculan Bibit Siklon Tropis 96S di wilayah tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT). Bibit siklon ini diperkirakan memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 60 kilometer per jam atau setara 30 knot.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTT, Sti Nenotek, menyebut bibit siklon tersebut mulai terdeteksi pada Sabtu (12/4/2025), bertepatan dengan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di sebagian besar wilayah NTT.
"Bibit Siklon Tropis 96S ini berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dengan tingkat kemungkinan sedang hingga tinggi, dan diperkirakan akan mempengaruhi kondisi cuaca di NTT mulai 13 hingga 15 April 2025," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (13/4/2025).
1. Terpantau di Laut Timor menuju Australia

BMKG juga memprediksi, bibit siklon ini akan menguat secara perlahan pada Minggu (13/4/2025) dengan pergerakan menuju arah selatan hingga barat daya, mendekati Laut Timor, tenggara Pulau Rote, hingga perairan utara Australia.
"Kondisi ini berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah NTT," tambahnya.
Sti mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem ini, karena berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, serta kerusakan fasilitas umum.
2. Kabupaten di NTT yang terdampak

Adapun wilayah yang diprediksi terdampak hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada Minggu (13/4/2025) meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Alor, Sumba Timur, dan Rote Ndao.
Pada Senin (14/4/2025), potensi cuaca ekstrem meluas ke wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Alor, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Tengah, dan Sumba Barat.
Sedangkan pada Selasa (15/4/2025), wilayah terdampak diperkirakan meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Manggarai Barat, Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Sikka, hingga seluruh Pulau Sumba.
3. Aktifnya Gelombang Kelvin

Selain Bibit Siklon Tropis 96S, BMKG juga mencatat adanya Gelombang Kelvin yang aktif di perairan NTT. Gelombang ini turut memicu pertumbuhan awan konvektif, seperti awan cumulonimbus, yang memperbesar peluang terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Dua fenomena cuaca ini turut mempengaruhi pola angin di wilayah NTT yang bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 4 hingga 25 knot," jelas Sti.
Kecepatan angin tertinggi dipantau di sejumlah wilayah perairan, di antaranya Selat Alor, Selat Sumba bagian timur, Selat Ombai, Perairan Selatan Sumba, Perairan Sabu-Raijua, Perairan Utara Timor, Perairan Utara Kupang-Rote, Selat Pukuafu, hingga Perairan Selatan Timor Rote.