Polisi Selidiki Tewasnya Wanita di Kupang Akibat Keracunan Pupuk Cair

- Margarita Sabneno (37) ditemukan meninggal karena keracunan pupuk cair Bio Boost di rumahnya.
- Anaknya menolak membawa ibunya ke fasilitas kesehatan, kondisi korban memburuk dan akhirnya meninggal.
- Pemeriksaan luar medis menunjukkan tanda-tanda keracunan, keluarga menolak autopsi, polisi menyelidiki motif di balik kematian.
Kupang, IDN Times - Margarita Sabneno (37), warga RT 004 RW 002 Dusun II, Desa Timau, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Jumat (7/11/2025) sore. Ibu rumah tangga ini diduga keracunan karena menenggak pupuk cair jenis Bio Boost.
Kapolsek Amfoang Utara Iptu Valentinus M. Beribe dalam keterangannya membenarkan kejadian tersebut. Kasus ini sementara diselidiki terkait motif dan latar belakang psikologis pelaku.
1. Korban menolak berobat ke fasilitas kesehatan

Kapolsek menerangkan, mulanya sang anak, Erwin F. Banu (7), mendatangi rumah tetangganya Ina Yakomina Fomeni (35), sekitar pukul 16.00 WITA pada Kamis (6/11/2025). Ia menceritakan kondisi ibunya yang tidur dalam posisi lurus setelah meminum semacam obat.
Ina yang khawatir pun bergegas ke rumah tersebut dan mendapati korban dalam keadaan yang sudah tak sadarkan diri. Saat itu ada jerigen putih berisi cairan pupuk dengan tutup berwarna orange di dekat korban.
"Saksi kemudian secepatnya berupaya memberikan pertolongan pertama dengan air kelapa merah dan bubur hingga korban terlihat lebih sadar meski sedikit lemas," tukasnya.
Ina sempat menyarankannya untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun korban menolak untuk memeriksakan diri dan memilih beristirahat di rumah. "Korban bilang dia sudah merasa lebih baik," tambah dia.
2. Kondisi korban memburuk hingga akhirnya meninggal

Kondisi korban memburuk drastis pada keesokan paginya, Jumat (7/11/2025). Ia mengeluhkan sakit perut hingga mengalami kejang-kejang. Petugas medis dari Pustu Desa Timau sampai datang ke rumahnya dan menyatakan ia meninggal dunia sekitar pukul 09.50 WITA.
Sekretaris Desa Timau, Yohanis Lakusaba, baru melaporkan kejadian ini pukul 18.00 WITA kepada Pihak kepolisian dari Polsek Amfoang Utara. Kapolsek Amfoang Utara ini pun memerintahkan timnya untuk segera menuju lokasi.
"Begitu tiba langsung dilakukan olah TKP," ujarnya.
3. Jenazah korban bengkak dan menghitam

Hasil pemeriksaan luar medis menunjukkan adanya tanda-tanda keracunan. Antara lain nadi tidak teraba, wajah membengkak dan menghitam, serta konjungtiva dan bibir yang juga pucat kehitaman.
"Oleh paramedis korban dinyatakan meninggal dunia akibat keracunan insektisida jenis pupuk cair Bio Boost yang biasa digunakan untuk tanaman dan hewan," jelasnya.
Pihak keluarga korban menyatakan menerima kematian wanita ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi, yang dibuktikan dengan surat pernyataan resmi. Namun begitu Polsek Amfoang Utara tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mendalami motif di balik kematian korban.
“Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama di sekitar kita. Kami mengimbau masyarakat agar tidak menyimpan atau menggunakan bahan kimia berbahaya tanpa pengawasan,” ujarnya.


.jpg)















