Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ditemukan di Semak-semak, Kematian Janggal Kepala BPBD Belu Belum Terpecahkan

ilustrasi mayat (freepik.com/kichigin)
ilustrasi mayat (freepik.com/kichigin)
Intinya sih...
  • Polisi masih selidiki kematian Kepala BPBD Belu
  • Pamit beli rokok sebelum hilang
  • Pencarian dilakukan oleh tim BPBD dan keluarga
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD), Kabupaten Belu, Fransiskus Xaverius Asten, ditemukan meninggal tak wajar. Jasadnya tergeletak sekitar 17 kilometer atau sekitar 21 menit dari kediamannya sendiri.

Jasadnya ditemukan warga pada Minggu (9/11/2025) di antara semak-semak di bawah jurang dangkal sejak hilang pada Jumat petang (7/11/2025). Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Rio Penggabean, membenarkan kejadian ini dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).

1. Polisi masih selidiki

Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tempat Frans ditemukan di Jln Trans Timor Kilometer 6, Kecamatan Kakuluk Mesak. Mayatnya persis berada di bawah jurang dangkal seberang jalan tersebut. Sementara Frans tinggal di Jalan Pemuda, RT 04/RW 02, Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua.

Ia memastikan penyelidikan terhadap kematian Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini masih berjalan dan bakal dilakukan autopsi terhadap jenazah.

"Kita masih berkoordinasi dengan Polda NTT (Nusa Tenggara Timu)," tambahnya.

2. Pamit beli rokok

Ilustrasi pencairan uang dari hasil kerja sebagai konten kreator tiktok (pexels.com/Ahsanjaya)
Ilustrasi pencairan uang dari hasil kerja sebagai konten kreator tiktok (pexels.com/Ahsanjaya)

Maria Fransiska Suri Asten menyatakan suaminya itu keluar dari rumah pukul 18.45 WITA, Jumat (7/11/2025). Maria ketika itu tak berada di rumah sehingga Frans pamit kepada anak sulung, anak mantu dan saudaranya saat itu. Suaminya itu pamit membeli rokok di kios dan biasanya tak akan lama.

"Dia paling keluar rumah itu tidak lama, paling beli rokok, atau ATM, setelah itu pulang, tidak pernah sampai lama 2-3 jam," jelas dia dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).

Pada malamnya, seorang saudara yang tinggal bersama mereka memastikan lagi apakah Frans sudah pulang. Ketika diperiksa di kamar pun beliau belum ada. Ia melapor ini kepada anggota keluarga yang lain dan mulai menghubungi Frans.

"Lalu ditelepon tapi sudah tidak aktif. Anak mantu dan anak perempuan pertamanya juga coba hubungi terus tapi tidak aktif," ceritanya.

3. Pencarian oleh tim BPBD

ilustrasi orang hilang (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi orang hilang (pexels.com/Ron Lach)

Mereka sempat berunding untuk melaporkan peristiwa ini ke kepolisian bila Frans tidak pulang dalam 1x24 jam. Keluarga kemudian melapor kepada Polres Belu untuk mencari pria 59 tahun tersebut pada keesokan harinya. Frans disebut meninggalkan rumah menggunakan celana pendek dan jaket sweater warna biru.

"Besoknya jam 7 baru kita lapor polisi. Itu anak mantu yang tahu lebih detailnya," kata dia.

Pencarian terhadap Frans juga dilakukan oleh tim BPBD bersama dan keluarga sejak Sabtu (8/11/2025) malam, setelah laporan kehilangan dibuat ke Polres Belu dengan Nomor LP/B/17/XI/2025/SPKT/Polres Belu/Polda NTT.

Maria membenarkan suaminya Frans memang mempunyai riwayat darah tinggi, jelas sang istri, akan tetapi Frans selalu rutin memeriksakan dirinya hingga sudah lama normal kembali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

LPG 3 Kg di Sumbawa Langka, Harga Tembus Rp45 Ribu per Tabung

10 Nov 2025, 20:41 WIBNews