Puluhan Siswa di Lotim Diduga Keracunan setelah Konsumsi MBG

Lombok Timur, IDN Times – Kasus dugaan keracunan siswa usai mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Lombok Timur (Lotim). Kali ini, sebanyak 23 siswa di Kecamatan Pringgabaya dilaporkan keracunan mengonsumsi hidangan dari program MBG, Sabtu (19/10/24).
Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan warga terutama wali murid.
1. Alami gejala muntah usai makan MBG

Salah satu orang tua siswa, Sholihin, menceritakan anaknya mengalami gejala tidak biasa setelah pulang sekolah. Awalnya anaknya muntah warna kuning dan berbusa, seba sepulang sekolah tidak pernah makan apa-apa selain MBG.
"Sebelumnya tidak makan apa-apa selain makanan dari MBG itu, cuma nasi goreng sama sambal,” ujarnya.
Kecurigaan Sholihin anaknya keracunan karena anaknya tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Selain itu teman-temannya yang lain juga mengalami persoalan yang sama.
“Biasanya sehat, ini tumben banget sampai begini,” ujarnya.
2. Puskesmas benarkan pasien keracunan

Kepala Puskesmas Batuyang, Lalu Muhammad Ilmi, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban mulai berdatangan secara bertahap sejak siang hingga malam hari.
“Awalnya satu, lalu datang lagi beberapa, total yang kami tangani ada 23 siswa. Sebagian besar sudah pulang karena kondisinya membaik, tinggal dua orang yang masih dirawat dan rencananya juga akan pulang sore ini,” jelas Ilmi.
Gejala yang dialami para siswa umumnya mual dan muntah. Namun, pihak Puskesmas tidak dapat mengambil sampel muntahan untuk diperiksa karena sebagian besar korban tidak muntah di lokasi. “Sampel makanan sudah kami kirim ke laboratorium melalui Dinas Kesehatan untuk dikonfirmasi penyebab pastinya,” imbuhnya.
3. Telah siapkan obat

Ilmi menegaskan bahwa Puskesmas telah menyiapkan stok obat dan cairan infus untuk mengantisipasi kasus serupa. Ia juga mengimbau masyarakat agar segera melapor atau datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala serupa. “Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya. Kami juga akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang keamanan makanan dan pentingnya kebersihan dalam penyajian,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak dapur penyedia makanan MBG tidak bersedia memberikan komentar dan masih menunggu hasil investigasi resmi. Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kejadian ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Dinas Kesehatan setempat.