- Mariano Tom Busa Jago (29 Tahun), asal Desa Sawu.
- Achiles Agustinus Busa Jago (13 Bulan), asal Desa Sawu.
- Sebastiana So’o (42 Tahun), asal Desa Sawu.
- Desiderius Geraldi (14 bulan), asal Desa Sawu.
Korban Tewas saat Banjir di Nagekeo Bertambah, 4 Orang Belum Ditemukan

Kupang, IDN Times - Tim SAR Gabungan masih belum menemukan 4 korban yang hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Banjir ini dipicu hujan lebat dari Minggu (7/9/2025) - Senin petang (8/9/2025).
Sejumlah sungai meluap hingga menyeret warga di beberapa desa yang terdampak banjir. Korban jiwa yang sebelumnya tiga orang, juga bertambah lagi menjadi empat orang karena terdampak banjir. Data ini dirilis Basarnas dan dibenarkan BPBD NTT, Rabu (10/9/2025).
1. Pencarian hari kedua nihil

Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur Rahman, menyampaikan pencarian hari kedua yang nihil. Tim pencari sudah beroperasi sejak pukul 07.00 WITA - 17.30 WITA, namun belum menemukan keberadaan para korban. Operasi yang sama akan kembali berlangsung pada hari ketiga, Kamis (11/9/2025).
"Hasil masih nihil. Pencarian difokuskan di aliran sungai Desa Sawu Kecamatan Mauponggo Nagekeo hingga ke Muara sejauh 2.13 kilometer," jelasnya dalam keterangan tertulis.
Daftar korban yang dalam pencarian ini adalah :
2. Ada 4 korban meninggal

Sementara para korban meninggal dunia antara lain :
- Elgius Sopi Bela (35 Tahun), asal Desa Sawu.
- Fancelina Meli Boa (60 Tahun), asal Desa Sawu.
- Maria Kondriani F. Nua (6 Bulan), asal Desa Sawu.
- Agustinus Lena asal Desa Lokalaba.
Sebelumnya, Plt Kepala BPBD NTT, Samuel Halundaka, menyebut terjadi kesalahpahaman penginputan data dan jumlah korban.
"Jadi hasil koordinasi dengan Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo, korban yang ditemukan meninggal 4 orang dan hilang 4 orang. Jumlahnya jadi 8 orang. Sebelumnya terjadi penambahan 10 orang korban itu karena adanya 2 orang yang pendobelan nama pada dua desa," jawab dia, Rabu malam.
3. Tambahan tim pencari dan helikopter

Saat ini Tim SAR Gabungan di Nagekeo telah mendapatkan penambahan 7 personel dari Rescuer Kantor SAR Maumere. Tim ini akan membantu jalannya operasi SAR pada hari ketiga. Dengan penambahan personil ini diharapkan seluruh korban yang hilang dapat ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.
Sebelumnya, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, juga telah menghubungi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) pusat untuk meminjam bantuan helikopter. Melki menyebut helikopter diperlukan saat ini guna menjangkau desa-desa yang aksesnya tertutup longsor dan material pasca banjir. Ia mendapat laporan beberapa ruas jalan terputus atau tidak bisa dilalui sejak Senin (8/9/2025).