Polisi Ungkap Hasil Cek Kandungan Air pada BBM di Kota Kupang

- BBM di SPBU Kota Kupang sesuai standar
- Tidak ada campuran air dalam Pertalite dan Solar
- Masyarakat diminta melaporkan indikasi penyimpangan
Kupang, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Nusa Tenggara Timur (Ditreskrimsus Polda NTT) melalui Subdit IV Tipidter memeriksa kualitas Pertalite dan Solar. Pengawasan dan pengukuran takaran (tera) serta kontrol ini juga untuk memastikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kota Kupang tidak tercampur air.
Pemeriksaan ini berlangsung di delapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Kota Kupang, Kamis (6/11/2025), sejak pukul 09.00 hingga 18.00 WITA, melibatkan Pertamina Sales Area Manager Retail NTT dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT.
1. Kualitas sesuai standar

Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko, melalui Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda NTT, Kombes Pol. Hans R. Irawan, menyebut BBM di SPBU yang diperiksa masih normal.
“Hasil pengawasan menunjukkan seluruh SPBU yang diperiksa memiliki takaran dan kualitas BBM yang sesuai standar,” ungkapnya.
Ia menyebut Polda NTT melakukan ini sebagai upaya preventif dan mencegah praktik kecurangan yang merugikan konsumen serta memastikan BBM subsidi tepat sasaran.
2. Tak ada campuran air

Dalam perhitungan mereka menggunakan gelas ukur 1 liter untuk mengisi Pertalite dan Solar. Penyusutan takaran tercatat hanya sekitar 0,5 mm, masih dalam batas toleransi normal.
Kemudian pengujian kualitas dilakukan dengan dua metode. Pertama, dengan Hidrometer Gasoline dan Hidrometer Water. Tes ini menunjukkan kadar Pertalite dan Solar berada pada rentang 0,700–0,750 mm, sesuai standar nasional. Metode kedua, dengan pasta khusus yang dioleskan pada tiang ukur dan dimasukkan ke tangki penyimpanan tidak berubah warna (tetap kuning).
"Ini membuktikan tidak ada campuran air dalam BBM. Nilai pengukuran berada pada kisaran 0,800–0,850, juga masih normal," kata dia.
Selain pemeriksaan di lapangan, petugas mengambil sampel BBM dari setiap SPBU untuk diuji lebih lanjut di laboratorium Pertamina guna memastikan akurasi hasil.
3. Minta masyarakat melapor

Kombes Pol. Hans R. Irawan juga meminta masyarakat tetap waspada dan melaporkan bila menemukan setiap indikasi penyimpangan.
“Kami imbau warga tidak segan melapor jika menemukan takaran tidak sesuai atau kualitas BBM mencurigakan," kata dia.
Pihaknya bersama instansi terkait akan terus memperluas pengawasan rutin ke seluruh wilayah, terutama menjelang libur panjang dan perayaan Natal 2025n
"Guna mengantisipasi potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi," tandasnya.


















