Gubernur NTB Beberkan Penyakit BUMD, Tempat Penampungan Tim Sukses?

Mataram, IDN Times - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri dan para kepala daerah, Senin (28/4/2025). Dalam kesempatan tersebut, Iqbal mengungkapkan kondisi sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sedang tidak baik-baik saja.
Di hadapan para anggota Komisi II DPR RI, Iqbal membeberkan penyakit BUMD yang dijadikan sebagai tempat penampungan tim sukses oleh kepala daerah. "Saat ini kami memiliki lima BUMD, kami tidak bisa bilang bahwa kondisi BUMD kami sekarang ini baik-baik saja," kata Iqbal.
1. Ganti seluruh pengurus Bank NTB Syariah

Salah satu BUMD terbesar yang dimiliki NTB adalah Bank NTB Syariah, dilaporkan Gubernur bahwa kondisinya tidak sedang baik-baik saja. Belum lama ini, Bank NTB Syariah mendapatkan serangan siber, sehingga pelayanan sempat terganggu dalam waktu beberapa hari.
Atas berbagai persoalan yang dialami Bank NTB Syariah tersebut, Iqbal yang baru menjabat dua bulan sebagai Gubernur NTB mengambil kebijakan untuk melakukan penataan besar-besaran terhadap Bank NTB Syariah.
"Hari-hari ini kami sedang menata kembali Bank NTB Syariah. Hari-hari ini kami sedang gonjang-ganjing, salah satunya kami mendapatkan serangan siber, dan sekarang kami sedang melakukan pansel untuk mengganti seluruh pengurus yang ada," ujar Iqbal.
2. Jajaran pengurus BUMD diisi tim sukses

Eks Duta Besar Indonesia untuk Turki ini menyampaikan bahwa, selama ini salah satu yang menjadi penyakit BUMD di NTB, jajaran pengurus diisi bukan orang-orang profesional di bidangnya, tetapi diangkat dan diambil dari orang-orang dekat kepala daerah alias tim sukses.
Karena itu, dia mengambil langkah berani untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap komposisi pengurus Bank NTB Syariah, dengan mengganti seluruh pengurus lama. Hal itu dilakukan Gubernur untuk memastikan bahwa semua jajaran pengurus diisi oleh orang-orang profesional dan berkompeten di bidangnya.
"Salah satu penyakit BUMD itu adalah seperti yang disampaikan kang Dedi Mulyadi (Gubernur Jawa Barat) bahwa dijadikan tempat penampungan tim sukses. Kami berkomitmen untuk menaruh orang profesional," tegasnya.
3. Bakal dirikan NTB Capital

Iqbal mengatakan dalam pengelolaan BUMD NTB kedepannya, Pemprov NTB akan mengintegrasikan seluruh BUMD yang ada, sehingga kinerja BUMD bisa lebih optimal untuk memberikan pendapatan bagi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami akan ini integrasikan secara vertikal, seperti BPR syariah akan jadi anak perusahaan Bank NTB Syariah. Sehingga nanti kami akan memiliki satu holding company yang akan mengurus seluruh usaha di sektor keuangan," ungkapnya.
Selanjutnya Gubernur juga menyampaikan kondisi BUMD bernama PT Gerbang NTB Emas (GNE) yang lebih memprihatinkan lagi. Sampai dengan saat ini, PT GNE belum bisa melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) lantaran masih menunggak pajak.
"Kami juga punya PT GNE yang kondisi saat ini bahkan tidak boleh RUPS, karena masih nunggak pajak sehingga tidak bisa RUPS. Insyaallah kami sedang konsultasi dengan DPRD terkait langkah-langkah setrategis yang akan diambil sehingga kedepannya bisa lebih baik," jelasnya.
Dalam RDP yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DRP RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda itu, Iqbal menyampaikan bahwa Pemprov NTB akan mandirikan satu buah holding company bernama NTB Capital yang akan bergerak dalam sektor keuangan dan investasi.
Setiap investor yang akan menanamkan modalnya di NTB, akan didampingi oleh NTB Capital untuk ikut berinvestasi. "Sehingga dengan NTB Capital ini akan membuat iklim investasi lebih baik, karena pemerintah hadir langsung untuk memberikan kepastian investasi bagi para investor," tandasnya.