Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dibantu AMMAN, Perajin Tenun di Desa Mantar Lanjutkan Tradisi Leluhur

Perajin tenun di Desa Mantara, Sumbawa Barat. (Dok. AMMAN Mineral)

Sumbawa Barat, IDN Times – Warga di Desa Mantar Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melestarikan tradisi menenun. Tenun ini sudah ada di Desa Mantar sejak nenek moyang dulu.

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) menjadi salah satu yang mendukung pelestarian budaya dan tradisi itu. Hal ini pula yang mengantarkan AMMAN meraih Penghargaan Subroto 2024 pada bidang ‘Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Mineral Terinovatif’ kategori ‘Sosial dan Budaya’ pada Kamis (10/10/2024) di Jakarta.

Ajang penghargaan tertinggi sektor energi dan sumber daya mineral ini diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setiap tahun. Kini harapannya kerajinan tenun Desa Mantar bisa semakin dikenal.

1.Berinovasi dan memberi dukungan

Penghargaan terhadap AMMAN Mineral dari Kementerian ESDM. (Dok. AMMAN Mineral)

Inovasi yang dilakukan AMMAN sehingga meraih Penghargaan Subroto 2024 adalah program Mantar Berseri. Ini merupakan sebuah program pengembangan budaya tenun di Desa Mantar yang dijalankan oleh mitra pelaksana program Digital Tenun Nusantara (DiTenun).

Program ini bertujuan untuk melestarikan budaya tenun, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta memperkuat kapasitas kewirausahaan dan kelembagaan kelompok tenun di KSB. Apalagi Tenun Mantar merupakan aset budaya yang dapat berpotensi mendukung industri pariwisata KSB karena awet, mudah untuk diekspor, dan bisa menjadi cinderamata populer bagi wisatawan.

2.Ciptakan dampak berkelanjutan

Penghargaan terhadap AMMAN Mineral dari Kementerian ESDM. (Dok. AMMAN Mineral)

Sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, AMMAN juga ternyata melakukan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Tujuannya untuk menciptakan dampak berkelanjutan.

Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Rachmat Makkasau, menyampaikan bahwa program sosial yang dijalankan oleh AMMAN bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat untuk tetap berdaya pascaoperasional tambang.

“Kami berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Kementerian ESDM melalui Penghargaan Subroto ini. AMMAN selalu berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengidentifikasi potensi program pengembangan masyarakat yang unik dari wilayah KSB dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Kami membantu pemberdayaan masyarakat sehingga usaha kecil masyarakat dapat tumbuh berkembang dan menjadi penopang ekonomi lokal dan menyerap tenaga kerja,” kata Rachmat dalam keterangan persnya, Jumat (11/10/2024).

3.Lanjutkan tradisi leluhur

Perajin di Desa Mantar melakukan proses packing pesanan tenun. (Dok. Ditenun)

Ketua Kelompok Tenun Mantar Berseri, Sri Devi turut menyampaikan apresiasinya atas berjalannya program ini. Ia merasa senang karena para perajin di Desa Mantar dapat terakomodir.

“Kami sangat berterima kasih kepada AMMAN dan semua pihak yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar dan mengembangkan diri. Berkat program ini, kami bisa meneruskan tradisi leluhur dan memiliki penghasilan sendiri,” ujar Sri.

Sri mengatakan bahwa program ini dapat terlaksana berkat kolaborasi dengan pemerintah daerah KSB seperti Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Pemerintah Desa Mantar, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Mantar.

“Sinergi dan dukungan erat dari pemerintah ini saling melengkapi pelaksanaan program, baik dari peningkatan kapasitas dan infrastruktur, sekaligus memastikan keberlanjutan program agar dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi komunitas kelompok tenun,” ujarnya.

Diketahui bahwa penghargaan Subroto Bidang PPM Mineral Terinovatif diberikan kepada Badan Usaha Pertambangan Komoditas Mineral yang mengusulkan inovasi program PPM yang meliputi kebaruan, efektifitas, kebermanfaatan, keberlanjutan, replikasi, dan dampak dari pelaksanaan delapan bidang PPM sehingga memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat.

4.Tentang program Mantar berseri

Hasil kerajinan tenun dari perajin di Desa Mantar. (Dok. Ditenun)

Desa Mantar memiliki tradisi kain tenun tradisional yang indah dan mencerminkan budaya Tanah Sumbawa. Namun pengetahuan mengenai cara menenun dan motif tenun khas Mantar sudah hampir terlupakan.

Diketahui saat itu hanya tersisa empat orang sesepuh di Desa Mantar yang dapat mengoperasikan gedogan dengan kemampuan sangat dasar, dan motif tenun yang ada tidak tercatat dengan baik sehingga tidak dapat direplikasi oleh generasi berikutnya.

“Kondisi inilah yang menggugah kami untuk turut berpartisipasi menyelamatkan keberlanjutan budaya ini sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi dan pariwisata KSB,” kata Rachmat.

Dalam pelaksanaannya, komunitas kelompok tenun berhasil dibentuk yang terdiri dari perempuan muda Desa Mantar sebagai generasi penerus. Awalnya, kelompok ini hanya terdiri dari sembilan orang, dan berkembang menjadi 16 orang penenun muda.

Saat ini, mereka dapat saling bekerja sama dalam kegiatan menenun, di mana sebelumnya kegiatan menenun dilakukan secara individual. Pengembangan kelompok tenun juga dilakukan dengan pendekatan partisipatif, baik dalam menentukan identitas, bentuk dan struktur organisasi/pembagian tugas, peran tanggung jawab.

Seiring waktu berjalan, program Mantar Berseri telah menampakkan keberhasilannya. Kelompok tenun telah berhasil membuat desain dan menyusun database motif yang tercatat secara digital. Berkat pelatihan manajemen bisnis, kelompok tenun Mantar Berseri kini mampu memproduksi kain tenun menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan gedogan, serta berbagai produk turunan seperti outer, tumbler dan gantungan kunci, menciptakan motif tenun baru.

 Mereka didampingi untuk secara konsisten mempromosikan produk di media sosial, menjalin hubungan bisnis dengan UMKM lain di KSB hingga mampu meningkatkan omzet hingga Rp120 juta. Saat ini, mereka juga masih berupaya untuk memperluas jangkauan pasar hingga ke luar daerah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us