Banjir Bandang Sumbawa, Seorang Warga Tewas Terseret Air Bah

Sumbawa, IDN Times - Bencana banjir bandang menerjang Desa Luk, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (4/2/2026) sekitar pukul 11.30 WITA. Banjir bandang menyebabkan seorang warga atas nama Monggo (60), tewas terseret air bah.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi menjelaskan banjir bandang disebabkan hujan deras disertai angin kencang di wilayah Sumbawa dan sekitarnya.
"Dampaknya satu orang warga atas nama Monggo (60) hilang. Tapi sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Ahmadi.
1. Terseret air bah saat memperbaiki pagar kebun

Ahmadi menjelaskan korban yang merupakan warga RT 03 Dusun Luk A, Desa Luk, Kecamatan Rhee, terseret air bah. Korban terseret air bah saat sedang memperbaiki pagar kebunnya. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Sumbawa, TNI/Polri, relawan kebencanaan, dan masyarakat setempat segera melakukan pencarian.
Setelah pencarian intensif, korban akhirnya ditemukan meninggal dunia pada pukul 14.30 WITA. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka dan segera dimakamkan oleh pihak keluarga.
2. Waspada curah hujan tinggi dan angin kencang hingga 6 Februari

BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok telah mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi dan angin kencang di wilayah NTB hingga 6 Februari mendatang. Kepala BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi mengatakan saat ini, wilayah NTB sudah memasuki musim penghujan.
Selama beberapa hari sebelumnya, hujan mengguyur hampir merata di wilayah NTB dengan intensitas sedang hinga lebat, menyebabkan adanya luapan dan banjir di beberapa tempat.
BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga 6 Februari 2025.
3. Potensi gelombang tinggi di perairan NTB

Perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang signifikan terhadap potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk NTB. Aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuator di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah NTB.
Menurut Topan, kondisi inilah yang menyebabkan adanya potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabuoaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima pada pagi hingga malam hari.
Tidak hanya cuaca buruk, terdapat potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 31 Januari hingga 6 Februari 2025 dengan kategori tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagia selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Sementara pada tanggal 2 - 6 Februari 2025, terdapat peningkatan potensi tinggi gelombang 2.5 - 4 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.