10 Desa di Nagekeo Terisolir, Gubernur NTT Minta BNPB Pinjamkan Helikopter

Kupang, IDN Times - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, telah menghubungi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) pusat untuk meminjam bantuan helikopter ke Nagekeo.
Melki mengatakan bahwa helikopter diperlukan saat ini oleh NTT guna menjangkau desa-desa di Nagekeo yang aksesnya tertutup longsor dan terdampak pasca banjir. Ia juga telah mendapat laporan beberapa ruas jalan terputus atau tidak bisa dilalui sejak Senin (8/9/2025).
Sebelumnya, Melki telah rapat bersama Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, Selasa malam (9/9/2025) di Kupang. Rapat ini dihadiri juga oleh pihak Badan zoenanggulangan Bencna Daerah (BPBD) NTT dan membahas mengenai kondisi bencana di Nagekeo.
1. Untuk evakuasi dan distribusi logistik

Melki mengatakan bantuan helikopter ini guna kebutuhan evakuasi warga terdampak dan juga distribusi logistik ke lokasi bencana di Nagekeo.
"Hari ini logistik sudah mulai tapi ada 10 desa terisolasi dan saya sudah telepon ke BNPB pusat untuk bantuan helikopter karena kita tidak bisa masuk," jawab Melki, Rabu (10/9/2025).
Ia sendiri belum mengetahui berapa jumlah pasti warga desa yang terdampak. Sebelumnya ia mendapat laporan 5 desa tak bisa diakses, tapi kini naik jadi 10 desa yang terisolir.
2. Ada jembatan yang putus

Selain itu, Melki juga sedang berkoordinasi dengan pihak PUPR terkait perbaikan secepatnya terhadap jembatan yang putus akibat bencana alam ini.
"Ada kurang lebih 2 jembatan putus dan lain-lain juga yang memang tidak bisa dipakai jalannya karena termakan longsor," sambung dia.
Sementara ini sejumlah ruas jalan yang tertutup longsor pun tengah dibuka aksesnya kembali oleh pihak terkait.
Longsor terparah terjadi di jalur lintas Boawae–Mauponggo, khususnya di Desa Kelewae. Begitu juga dengan delapan titik sepanjang jalur Aegela–Nangaroro yang tertutup longsor dan tengah dibuka kembali.
3. Belum ada keputusan relokasi

Melki sampai saat ini juga belum memutuskan apakah akan merelokasi warga dari 10 desa yang terdampak bencana longsor dan banjir ini. Ia masih harus membahas hal tersebut setelah penetapan status tanggap darurat di Nagekeo.
"Setelah itu, maka akan dicarikan solusi apakah melakukan relokasi warga setempat. Itu kita bicarakan setelah semua tahapan tanggap darurat kita bereskan," lanjut dia.
Sebelumnya, Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada, mengatakan akses transportasi, informasi, dan komunikasi lumpuh total saat ia meninjau di lokasi Mauponggo. Lumpuhnya akses ini berimbas pada logistik seperti BBM, beras, dan makanan siap saji bisa masuk.