2. "The Geography of Bliss" (2008)

The Geography of Bliss (Mizan Media Utama/The Geography of Bliss)

"The Geography of Bliss" karya Eric Weiner ini merupakan sebuah eksplorasi mendalam tentang kebahagiaan di berbagai belahan dunia. Dalam buku ini, Weiner, seorang jurnalis dan mantan koresponden asing NPR, memutuskan untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara yang dikenal dengan tingkat kebahagiaannya yang tinggi untuk mencari tahu apa yang membuat mereka bahagia.

Weiner mengunjungi negara-negara seperti Bhutan, Swiss, Qatar, Islandia, Moldova, Thailand, Inggris, India, dan Amerika Serikat. Di setiap negara, dia berbicara dengan penduduk lokal, para ahli, dan pengamat budaya untuk mendapatkan wawasan tentang konsep kebahagiaan yang berbeda-beda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Melalui pengamatannya, Weiner menemukan bahwa kebahagiaan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kebijakan pemerintah, nilai-nilai budaya, ikatan sosial, dan filosofi hidup. Dia juga menyelidiki bagaimana lingkungan, iklim, dan ekonomi berperan dalam membentuk kesejahteraan emosional masyarakat.

Weiner menggunakan gaya penulisan yang humoris dan penuh wawasan, menjadikan perjalanan ini tidak hanya informatif tetapi juga menghibur. Dia menggabungkan refleksi pribadi dengan analisis mendalam, menawarkan pandangan yang unik tentang apa yang membuat hidup lebih bahagia. "The Geography of Bliss" pertama kali diterbitkan pada tahun 2008, dan sejak itu telah menjadi salah satu bacaan populer bagi mereka yang tertarik pada studi kebahagiaan dan psikologi positif.

Baca Juga: Tahanan Kejari Mataram yang Kabur Diringkus di Rumah Kosong 

3. "Man Seeks God" (2011)

Man Seeks God (dok. Mizan/Man Seeks God)

Dalam "Man Seeks God", Weiner mengeksplorasi berbagai tradisi keagamaan dan spiritual dari seluruh dunia. Motivasi utama Weiner dalam menulis buku ini berasal dari pengalaman pribadinya selama dirawat di rumah sakit, ketika seorang perawat menanyakan kepadanya apakah ia telah menemukan Tuhan. Dalam upayanya untuk menjawab pertanyaan tersebut, Weiner memutuskan untuk menjelajahi berbagai keyakinan dan praktik spiritual dengan tujuan menemukan makna dan pemahaman yang lebih dalam tentang iman.

Dia mengunjungi tempat-tempat seperti: Sufisme di Turki untuk menyelami praktik mistis dalam Islam, Kabbalah di Israel untuk mempelajari mistisisme Yahudi,  Buddhisme di Nepal untuk menjelajahi jalan menuju pencerahan. Weiner juga menyusuri Kristen di Amerika Serikat untuk mengalami berbagai denominasi, Taoisme di China untuk mendalami filosofi dan praktik Tao, Wicca di Inggris untuk memahami spiritualitas dan praktik pagan modern, hingga Shamanisme di Peru untuk mengikuti praktik penyembuhan dan spiritual tradisional.

Weiner menggunakan pendekatan yang humoris, kritis, dan penuh rasa ingin tahu dalam perjalanannya, berbicara dengan pemimpin spiritual, penganut, dan praktisi di berbagai tradisi. Buku ini bukan hanya sebuah pencarian pribadi, tetapi juga sebuah pengamatan antropologis dan refleksi tentang bagaimana manusia mencari makna dan koneksi dengan yang ilahi.

"Man Seeks God" menawarkan wawasan mendalam dan refleksi yang tajam tentang berbagai cara manusia memahami dan mencari Tuhan, membuatnya menjadi bacaan yang menarik bagi siapa saja yang tertarik pada spiritualitas dan keberagaman iman manusia. Di beberapa edisi Bahasa Indonesia, buku ini juga diterbitkan dengan judul "The Geography of Faith".

4. "The Socrates Express" (2020)

The Socrates Express (dok. Qanita/The Socrates Express)

"The Socrates Express" merupakan sebuah perjalanan intelektual dan reflektif yang menggabungkan filsafat dengan pengalaman pribadi. Buku ini mengeksplorasi bagaimana ajaran-ajaran dari para filsuf besar dunia dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Weiner, yang dikenal dengan gaya penulisan yang humoris dan penuh wawasan, memutuskan untuk melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang terkait dengan kehidupan para filsuf terkenal. Dalam setiap bab, dia menggali pemikiran dan ajaran dari seorang filsuf tertentu, kemudian menghubungkannya dengan tantangan dan pertanyaan hidup yang dihadapinya.

Beberapa filsuf yang dieksplorasi dalam buku ini termasuk: Socrates yang mengajarkan pentingnya mengajukan pertanyaan dan mencari kebenaran, Epicurus yang menjelaskan cara menemukan kebahagiaan sederhana dalam hidup sehari-hari. Ada pula Montaigne yang mengajarkan tentang bagaimana menghadapi kematian hingga Schopenhauer yang mengajak pembaca untuk memahami dan mengelola keinginan dan penderitaan.

Weiner mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan kehidupan para filsuf ini, seperti Athena, Jerman, dan India, dan berbicara dengan para ahli serta merenungkan kehidupan dan ajaran para filsuf. Melalui narasi yang menarik dan penuh humor, Weiner menunjukkan bagaimana kebijaksanaan kuno tetap relevan dan bermanfaat dalam konteks modern.

"The Socrates Express" merupakan buku yang mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang kehidupan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting, dan mencari kebijaksanaan dalam ajaran para filsuf klasik. Buku ini cocok untuk siapa saja yang tertarik pada filsafat, pengembangan diri, dan eksplorasi intelektual.

5. "Ben & Me" (2024)

Ben & Me (dok. Simon & Schuster/Ben & Me)

"Ben & Me" merupakan campuran antara biografi, catatan perjalanan, dan resep pribadi. Buku ini mengeksplorasi kehidupan Benjamin Franklin untuk menarik pelajaran yang menginspirasi dan praktis dari kehidupannya. Weiner berpendapat bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari dari masa lalu dan kita dapat mengambil manfaat dengan bertindak dan berpikir lebih seperti Ben Franklin.

Buku ini bukanlah biografi konvensional, melainkan sebuah panduan untuk hidup dan berpikir dengan baik, berdasarkan prinsip-prinsip dan ide-ide Benjamin Franklin. Buku ini mengeksplorasi keingintahuan, ketekunan, pengembangan diri, dan mengejar kehidupan yang panjang dan bermanfaat. Weiner mengikuti jejak Franklin dari Philadelphia ke Paris, Boston ke London, dan menemukan pelajaran hidup yang besar dan kecil di sepanjang jalan.

"Ben & Me" menawarkan kebijaksanaan yang membumi dan praktis. Semuanya berasal dari ide-ide Benjamin Franklin. Menjadikannya bacaan yang menarik dan berwawasan luas bagi siapa pun yang tertarik dengan pertumbuhan pribadi dan peningkatan diri.

Buku-buku karya Eric Weiner menawarkan perpaduan yang unik antara perjalanan, analisis budaya, dan refleksi pribadi. Gaya penulisannya yang humoris dan penuh wawasan membuat karyanya mudah diakses dan menghibur, sekaligus memberikan pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek kehidupan. Baik kamu tertarik pada kebahagiaan, spiritualitas, kreativitas, atau filsafat, ada sesuatu yang bisa ditemukan dalam setiap buku karya Eric Weiner ini. Mana saja yang sudah kamu baca?

Baca Juga: Dua Tahanan Kabur Usai Sidang di PN Mataram, Satu Menyerahkan Diri