Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tega! Mahasiswi Asal Sumba di Mataram Aborsi Janinnya Pakai Pil ini!

Terduga pelaku aborsi inisial BRB saat diperiksa Unit PPA Satreskrim Polresta Mataram. (Dok. Polresta Mataram)

Mataram, IDN Times - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Mataram menangkap seorang mahasiswi asal Sumba inisial BRB (22) karena melakukan praktik aborsi, Minggu (19/6/2022). Dia mengonsumsi obat merk Cytotec yang dibelinya secara daring.

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan telah terjadi praktik aborsi yang dilakukan terduga BRB yang diketahui berlamat di Jalan Pejanggik, Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram Kota Mataram.

"Kejadian sekitar pukul 19.00 Wita, piket Satreskrim Polresta Mataram menerima informasi dari RS Kota Mataram terkait adanya seorang perempuan yang datang dengan keluhan sakit di perut," kata Kadek dalam keterangannya di Mataram, Senin (20/6/2022).

1. Kondisi janin hampir keluar dari rahim

ilustrasi janin dalam kandungan (shutterstock.com)

Setelah itu, mahasiswi tersebut dilakukan penanganan di IGD RSUD Kota Mataram dan dialihkan ke Ruang Persalinan. Saat dilakukan penanganan, janin sudah dalam kondisi hampir keluar dari rahim.

"Dan saat janin keluar dari rahim, sudah dalam keadaan meninggal dunia," terang Kadek

2. Terduga pelaku memesan obat lewat online

obat aborsi jambi

Berdasarkan keterangan dari terduga pelaku BRB, pada 10 Juni 2022, ia memesan obat merk Cytotec sebanyak 1 setrip dan 3 bungkus kapsul tanpa merk secara online. Kemudian pada 18 Juni 2022, ia menerima pesanan tersebut dan membayarnya di jasa kurir seharga Rp1.335.000.

Terduga pelaku kemudian meminum sebagian obat tersebut di dalam kamar kosnya. Setelah itu terduga pelaku mengalami rasa nyeri di bagian perut serta mengeluarkan bercak darah di alat kelaminnya.

Namun efeknya tidak lama dan keesokan harinya yaitu Minggu, 19 Juni 2022 sekitar pukul 12.00 Wita, terduga kembali mengonsumsi obat tersebut. Setelah itu terduga merasakan sakit pada bagian perut serta mengeluarkan darah di bagian alat kelaminnya.

3. Dibawa ke rumah sakit oleh sepupu

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Karena terduga pelaku sudah tidak bisa menahan rasa sakit, sehingga menghubungi sepupunya untuk membawanya kerumah sakit. Ia kemudian dibawa ke RSUD Kota Mataram oleh sepupu dan temannya.

Sesampai di rumah sakit, terduga pelaku sudah melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki. Namun bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan warna kehitaman.

Kadek menjelaskan saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi, dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di kos atau kamar terduga di daerah Pajang Kota Mataram. Namun tidak ditemukan bekas obat yang dikonsumsi terduga.

Penyidik sempat melakukan pemeriksaan terhadap pacar terduga yang tidak kooperatif. Selanjutnya penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap terduga dan berkoordinasi dengan dokter forensik terkait penyebab kematian dari janin tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us