Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sejumlah Siswi di Lotim Lakukan Perundungan, Sekolah Fasilitasi Damai

Sejumlah siswa saat melakukan bulian kepada seorang siswa (IDN Times/Istimewa)
Sejumlah siswa saat melakukan bulian kepada seorang siswa (IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times - Kasus perundungan kembali terjadi  di lingkungan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lombok Timur (Lotim). Aksi bully yang dilakukan sejumlah siswi SMP itu viral di media sosial (medsos) setelah video mereka beredar.

Tindakan perundungan yang menjurus kekerasan fisik yang dialami oleh seorang siswi itu diduga kuat terjadi di SMPN 1 Keruak pada pekan lalu.

Dalam video pendek berdurasi lebih dari satu menit itu, terlihat seorang siswi yang mengenakan baju olahraga mendapat kekerasan fisik dan olok-olokan dari dua siswi lainnya yang terjadi di dalam ruang kelas.

1. Telah didamaikan

Gambar tangkapan kamera saat siswa melakukan bulian (IDN Times/Istimewa)
Gambar tangkapan kamera saat siswa melakukan bulian (IDN Times/Istimewa)

Kepala SMPN 1 Keruak, Anwar yang dikonfirmasi atas hal itu mengakui jika tindakan bullying itu terjadi di sekolah yang dimpimpinnya. Kejadian ini terjadi di dalam kelas dan dilakukan antara sesama teman kelas.

Kasus ini, sebut Anwar,  telah diselesaikan melalui mediasi yang difasilitasi pihak sekolah. Pihak sekolah melibatkan wali korban dan pelaku.

"Sudah tuntas pada hari Rabu lalu, melibatkan pihak korban, pelaku, sekolah, dan kepolisian," jelasnya.

2. Korban dan pelaku telah mendapatkan pendampingan

Kepala Dinas DP3AKB Lotim, H Ahmat (IDN Times/Ruhaili)
Kepala Dinas DP3AKB Lotim, H Ahmat (IDN Times/Ruhaili)

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lotim, H Ahmad sangat menyesalkan kasus perundungan yang masih terjadi di sekolah. Pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap korban maupun pelaku. Pihaknya telah mendapatkan hasil screening terkait kondisi psikologis yang di alami siswa.

"Sudah di selesaikan dengan pihak sekolah wali murid di Polsek, dan saat ini tahap pendampingan untuk memulihkan kondisi psikologis korban," ungkapnya.

3. Minta pihak Sekolah memperketat pengawasan

Ilustrasi Bullying (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Bullying (Foto: IDN Times)

Untuk mencegah kasus ini terulang kembali, pihaknya meminta agar pihak sekolah untuk memperketat pengawasan terhadap anak-anak, terutama terkait dengan penggunaan handphone pada jam pelajaran sekolah.

Selain itu meminta kepada pihak sekolah terus melakukan pembinaan dan edukasi kepada semua peserta didik.

"Banyak upaya kita lakukan salah satunya turun ke sekolah sosialisasi tentang bulliying ini, sosialisasi perda maupun undang-undang dan memperketat pengawasan terhadap penggunaan HP," pungkas H Ahmad.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Ruhaili
Linggauni -
EditorLinggauni -
Ruhaili
EditorRuhaili
Follow Us