Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banjir Bandang di Lotim Rendam 12 Rumah, Jembatan Utama Ambruk

IMG-20250919-WA0092.jpg
Jembatan di Desa Teko yang putus karena banjir (IDN Times/Ruhaili)

Lombok Timur, IDN Times – Aktivitas ribuan warga di enam dusun di desa Teko, Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim) lumpuh total setelah jembatan penghubung utama desa mereka ambruk diterjang banjir bandang pada Kamis malam (18/09/25). Peristiwa itu menyebabkan akses vital menuju Pasar Apitaik terputus dan mengisolasi sekitar 3.000 jiwa.

Jembatan yang melintasi Kokok Tanggek tersebut tidak mampu menahan derasnya arus banjir yang dipicu curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

1. Satu-satunya penghubung warga

IMG-20250919-WA0093.jpg
Staf sekKetua BPD Desa Teko, Saiful Hady (IDN Times/Ruhaili)

Berdasarkan informasi dari Babinsa Desa Teko, Sertu Syafruddin Arrahman, jembatan ambruk sekitar pukul 20.00 WITA, saat banjir mencapai puncaknya. Wakil Ketua BPD Desa Teko, Saiful Hady, menegaskan bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga dari enam dusun untuk beraktivitas ekonomi dan sosial.

"Sejak jembatan putus, warga tidak bisa lagi menggunakan sepeda motor atau mobil untuk beraktivitas dan mengangkut hasil pertanian. Khususnya bagi anak-anak sekolah, kegiatan belajar mengajar sangat terganggu," ujar Saiful.

Untuk sementara waktu, warga terpaksa memutar akses transportasi melalui Desa Kerumut atau Desa Tanak Gadang yang jaraknya lebih jauh dan cukup memakan waktu.

"Hal ini sangat menghambat distribusi hasil pertanian warga yang hendak dipasarkan ke Pasar Apitaik," ucapnya.

2. Telah dilaporkan ke BPBD

IMG-20250919-WA0057.jpg
Perabotan rumah warga hanyut oleh banjir (IDN Times/BPBD Lotim)

Pihak Desa Teko telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan jembatan permanen kepada pemerintah provinsi dan pusat. Warga berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk memulihkan akses transportasi yang menjadi nadi kehidupan mereka.

"Kami berharap pemerintah dapat segera membangun kembali jembatan penghubung yang merupakan akses vital transportasi mereka dalam beraktivitas agar mobilitas kami kembali normal, dan siswa dapat kembali bersekolah," tambah Saiful.

3. Korban butuh bantuan logistik

IMG-20250919-WA0056.jpg
Banjir bandang terjadi di desa Kembang Kerang (IDN Times / BPBD Lotim)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim mencatat, bukan hanya menyebabkan jembatan terputus, banjir bandang juga merendam 12 unit rumah warga di Desa Kembang Kerang Kecamatan Aikmel.

Akibatnya, sebanyak 12 kepala keluarga (KK) dengan total 39 jiwa terdampak langsung oleh luapan air. Selain merendam permukiman, banjir juga menyebabkan satu tanggul jebol sungai setempat jebol.

Dampak banjir menyebabkan rumah warga terendam setinggi sekitar satu meter. Beruntung banjir luapan surut dengan cepat, tetapi kondisi ini menyebabkan perabotan terendam dan hanyut oleh banjir.

"Kebutuhan paling mendesak saat ini adalah bantuan logistik untuk warga terdampak, seperti bantuan makanan dan selimut," pungkas Mustakim, warga terdampak di desa Kembang Kerang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Banjir Bandang di Lotim Rendam 12 Rumah, Jembatan Utama Ambruk

19 Sep 2025, 18:03 WIBNews