Proyek pembangunan Bendungan Meninting. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara itu, Humas BWS Nusa Tenggara I Abdul Hanan menanggapi soal rencana pengusaha ikan koi yang akan menyurati Presiden Jokowi. Hanan mengatakan setiap warga negara punya hak yang dilindungi oleh negara.
"Itu hak warga negara, setiap warga negara punya hak dilindungi oleh negara," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala BWS Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi menegaskan terjadinya luapan air Sungai Meninting karena curah hujan pada hari itu cukup tinggi di daerah hulu. Ia menegaskan tidak ada kegagalan terhadap bangunan Bendungan Meninting.
"Bangunan yang dibangun dari proses pembangunan Bendungan Meninting ini tidak ada tanggul yang jebol, tidak ada kegagalan konstruksi. Tidak ada tanggul yang jebol mengakibatkan banjir, ndak ada," kata Hendra di lokasi proyek pembangunan Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, Senin (20/6/2022) lalu.
Berdasarkan data BMKG, pada Jumat (17/6/2022), wilayah Gunungsari diprediksi hujan dengan intensitas ringan. Tetapi, tiba-tiba curah hujan cukup tinggi di daerah hulu sementara di lokasi proyek cuaca cerah.
Curah hujan di daerah hulu itulah yang menyebabkan debit air sungai cukup besar dan melebihi daya tampung cofferdam yang dibangun untuk mengalirkan air sungai ke saluran Pengelak. Disebutkan cofferdam yang ada menampung debit air dengan skala ulang 25. Namun pada hari itu, debit air sungai pada skala ulang 50.
Sehingga air sungai melimpahi cofferdam, akibatnya menggenangi bagian maindam yang sedang dalam proses penggalian tanah. Di lokasi pengerukan maindam ada 29 alat berat yang beroperasi.
Ketika terjadi limpasan air, alat berat tersebut bisa diselamatkan kecuali tiga unit yang tidak bisa dibawa karena rusak. "Tapi sekali lagi kami tegaskan kami mengalami dampak bukan penyebab terhadap banjir," ucapnya.
Hendra menyebutkan progres pembangunan Bendungan Meninting per 15 Juni 2022 secara keseluruhan baru mencapai 30,28 persen. Dengan rincian untuk pengerjaan maindam baru 16 persen, cofferdam 53 persen dan saluran pengelak 96 persen.