Program Makan Bergizi Gratis di Bima segera Direalisasikan

Bima, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) segera direalisasikan di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Petunjuk teknis (Juknis) program andalan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini telah diterima oleh Pemda Bima dari Pemerintah Pusat.
"Petunjuk teknis (Juknisnya) sudah diterima dari Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Suryadin dikonfirmasi Senin (20/1/2025).
1. Pemda akan rakor terkait pelaksanaan MBG di lapangan

Ia belum bisa menjelaskan lebih rinci skema alokasi anggaran untuk biaya makan bergizi gratis ini. Apakah menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau sumber anggaran lainnya.
"Soal itu, nanti akan dirapatkan dulu oleh pihak terkait," jelas Yan, sapaan karib Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima ini.
2. Sasaran MBG mulai murid PAUD hingga siswa SMA

Suryadin mengatakan, segera umum berdasarkan dari Juknis yang ada, program makan bergizi gratis ini untuk meningkatkan asupan gizi terhadap kelompok sasaran. Kelompok sasaran seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP/sederajat, SMA/SMK.
Kemudian terhadap sekolah keagamaan, siswa Sekolah Luar Biasa (SLB), pendidikan layanan khusus dan pendidikan pesantren. Termasuk untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
3. Program unggulan Prabowo-Gibran

Untuk diketahui, program Makan Bergizi Gratis ini merupakan program unggulan Prabowo-Gibran yang bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan. Dengan fokus pada anak-anak atau kelompok rentan lainnya. Tujuannya untuk mengatasi masalah kelaparan, kurang gizi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dalam program ini, makanan yang disediakan mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi. Program Makan Bergizi Gratis Indonesia ditujukan untuk pelajar di sekolah-sekolah atau anak-anak dalam komunitas yang mungkin tidak memiliki akses yang memadai terhadap makanan bergizi.