Pemda Lombok Timur Siapkan Rp21 Miliar untuk Naikkan Gaji Guru

Lombok Timur, IDN Times - Menindak lanjuti kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait kenaikan gaji guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah menyiapkan anggaran. Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan nilai sebesar Rp21 miliar.
Anggaran tersebut disiapkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru berupa kenaikan gaji setiap bulannya. Harapannya, kesejahteraan guru semakin meningkat.
1. Naik Rp250 ribu per bulan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim, Izzudin mengatakan, terkait kebijakan kenaikan gaji guru, pihaknya telah menerima perintah dari Pejabat (Pj) Bupati Lotim untuk membayar kenaikan gaji melalui anggaran APBD. Tetapi sebelum dinaikkan, terlebih dahulu akan dibuatkan regulasi sebagai dasar pembayaran.
Dijelaskan Izzuddin, rencananya kenaikan gaji guru yang bersumber dari APBD sebesar Rp250 ribu per bulan. Guru yang diberikan kenaikan yaitu berstatus ASN, termasuk di antaranya pengawas dan kepala sekolah.
"Tambahan kesejahteraan berupa kenaikan gaji tersebut hanya untuk yang berstatus ASN saja seperti kepala sekolah, pengawas, guru, dan penilik saja," ungkap Izzuddin.
2. Gaji guru honorer tidak dinaikkan

Sementara itu, tidak ada kenaikan gaji untuk tenaga guru honorer atau non-ASN yang bersumber dari APBD. Hal itu disebabkan karena guru honorer tidak memungkinkan untuk dilakukan Teacher Professional Training (TPT) dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).
Karena tidak adanya TPT dan TKD, maka sebagai gantinya yakni melakukan peningkatan kinerja dengan melakukan penguatan literasi, nomerasi, dan karakter oleh para guru terhadap siswa melalui ekstrakulikuler.
“Untuk guru honorer akan diberikan tambahan honor melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,” terang Izzuddin.
3. Mulai berlaku tahun 2025

Peningkatan kesejahteraan atau kenaikan gaji guru ini akan mulai diberlakukan pada tahun 2025 mendatang. Sebanyak 7.082 guru, pengawas, dan kepala sekolah yang akan diberikan dengan alokasi anggaran dari APBD sekitar Rp21 miliar.
Izzudin berharap melalui peningkatan kesejahteraan guru tersebut, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kepada anak didiknya di sekolah.
“Insentif pendidikan itu bertumpu pada kualitas pembelajaran. Kalau kualitas pembelajaran bermutu, maka output-nya juga akan berkualitas,” pungkasnya.
Oleh karena itu, Izzudin melalui adanya penambahan kesejahteraan guru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan semangat para guru. Serta fokus menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar bagi penerus bangsa.
“Jadi tambahan kesejahteraan ini nantinya di luar gaji yang diterima saat ini,” tutupnya.