Pelantikan Anggota DPRD Bima Diwarnai Demo, Massa Kritisi Krisis Air

24 Sep 2024, 10:57 WIB

Foto massa aksi ketika menyampaikan orasi di depan gedung Paruga Na'e Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times - Pelantikan anggota DPRD Kota Bima diwarnai aksi unjuk rasa oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Bima, Selasa (24/9/2024). Mereka tiba di halaman Gedung Paruga Na'e yang menjadi tempat pelantikan anggota DPRD sekitar pada pukul 10.00 Wita.

Pantauan langsung di lokasi, massa aksi terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Aksi itu terjadi setelah mereka mencoba menerobos barisan petugas yang sedang berjaga.

1. Desak tingkatkan kapasitas jaringan seluler

Foto massa aksi ketika terlibat saling dorong dengan anggota yang berjaga (IDN Times/Juliadin)

Dalam aksinya, massa aksi menyorot terkait krisis air bersih. Karena kondisi ini dianggap menjadi hal yang sangat penting bagi warga Kota Bima.

Tidak hanya itu, mereka juga menuntut legislatif dan eksekutif agar meningkatkan kapasitas jaringan seluler yang ada di beberapa wilayah pelosok. Mengingat kondisi tersebut menyulitkan warga untuk mengakses internet.

"Kami juga minta DPRD Kota Bima, menyediakan dana hibah pendidikan bagi yang tidak mampu," kata Koordinator Lapangan (Korlap), Bayu Saputra, Selasa (24/9/2024).

2. Minta buat perda perlindungan petani

Foto saat massa aksi saat menyampaikan aspirasi (IDN Times/Juliadin)

Massa aksi juga mendesak DPRD Kota Bima agar membuat peraturan daerah (Perda) perlindungan dan pemberdayaan petani. Termasuk, pengadaan alat pengelolaan sampah di beberapa wilayah.

Kemudian, mereka juga menuntut agar DPRD Kota Bima mengevaluasi kinerja BKPH Maria Donggo Massa. Karena belakangan ini, mereka menduga banyak praktek perambahan hutan tutupan negara secara liar oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

3. Aksi unjuk rasa masih berlangsung di lokasi

Foto 25 anggota DPRD Kota Bima saat dilantik di Gedung Paruga Na'e Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Tidak hanya itu, mereka juga mendesak DPRD terpilih agar melakukan koordinasi terhadap kejaksaan dan pengadilan dalam kasus pembungkaman kebebasan mahasiswa. Kemudian, menghadirkan darmaga baru untuk akses nelayan yang ada di lingkungan Bonto, Kecamatan Asakota.

Hingga pukul 10.30 WITA, aksi unjuk masih terus berlangsung di depan gedung Paruga Na'e Kota Bima. Mereka dikawal ketat oleh puluhan personel dari Polres Bima Kota.