Lombok Barat, IDN Times - Penyakit anjing gila atau rabies masih menjadi ancaman di Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Pulau Sumbawa. Dalam kunjungannya ke Lombok Barat, Senin (26/6/2023), Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memerintahkan jajarannya untuk mendropping atau mengirimkan 9.000 dosis vaksin rabies ke NTB.
"Untuk vaksin rabies, kemarin saya sudah perintahkan dropping 9.000 dosis," ungkap Syahrul di Gerung, Lombok Barat, Senin (26/6/2023).
Menurut Syahrul, vaksin rabies sebanyak 9.000 dosis yang akan didroping ke NTB lebih dari kebutuhan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi, ketika kebutuhan meningkat, tinggal dilakukan penyuntikan hewan yang rentan terpapar rabies.
"Karena gak mungkin lah 9.000 gila semua. Tapi kita sudah persiapkan vaksinnya," ucap Politisi Partai Nasdem ini.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Muhammad Riadi mengatakan ribuan dosis vaksin yang akan didroping Kementerian Pertanian (Kementan) akan didistribusikan ke Pulau Sumbawa. Pasalnya, kasus rabies masih tetap ditemukan di sejumlah kabupaten/kota di Pulau Sumbawa.
"Kasus rabies tidak terlalu banyak sekarang. Itu untuk antisipasi saja yang 9.000 dosis vaksin rabies," terangnya.
Riadi menyebutkan sejak Januari hingga April 2023, jumlah kasus rabies di NTB sebanyak 91 kasus. Kasus rabies ditemukan di 3 kabupaten/kota di Pulau Sumbawa. Ia menjelaskan kasus rabies jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun rincian kasus rabies di kabupaten/kota yang berada di Pulau Sumbawa, antara lain:
1. Kabupaten Sumbawa 58 kasus
2. Kabupaten Bima 27 kasus
3. Kota Bima 6 kasus
Sedangkan Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Dompu tidak ditemukan kasus rabies sampai bulan April 2023. Tahun sebelumnya, kasus rabies juga merebak di dua kabupaten tersebut.