Kritik Pengadilan Militer, Ayah Prada Lucky Dilaporkan Langgar Disiplin Prajurit

- Laporan pelanggaran disiplin akan diteliti lebih lanjut oleh Danrem Kupang
- Ayah Prada Lucky disebut merasa tidak mendapatkan akses informasi terkait perkembangan kasus anaknya
- Imbauan kepada media untuk selektif dalam pemberitaan demi menjaga proses hukum yang sedang berjalan
Kupang, IDN Times - Di tengah proses persidangan kasus penyiksaan hingga kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, ayah korban, Pelda Christian Namo, justru dilaporkan atas dugaan pelanggaran disiplin keprajuritan.
Kabar ini dibenarkan oleh Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Hendro Cahyono. Ia menyebut laporan tersebut berasal dari Komandan Kodim (Dandim) 1627/Rote Ndao dan kini sedang didalami oleh pihak Korem.
“Saya sudah menerima laporan dari Dandim 1627/Rote Ndao bahwa Pelda Christian diduga melakukan pelanggaran disiplin keprajuritan,” kata Hendro dalam keterangan resminya, Selasa malam (4/11/2025).
1. Korem Wira Sakti Kupang dalami laporan ini

Hendro belum menjelaskan secara rinci bentuk pelanggaran disiplin yang dimaksud. Namun, ia memastikan laporan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku di lingkungan TNI.
“Saat ini sedang kami dalami dan akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Dalam waktu dekat, kami akan melihat laporan lengkap dari Dandim,” ujarnya.
2. Singgung pernyataan ayah Prada Lucky di televisi

Dalam kesempatan yang sama, Hendro juga menyinggung pernyataan Pelda Christian yang sempat viral di sejumlah media. Christian sebelumnya mengaku tidak percaya dengan proses pengadilan militer dan menyebut dirinya tidak mendapat akses informasi dari satuan terkait perkembangan kasus anaknya.
Hendro menegaskan, tudingan tersebut tidak benar. Ia menyebut pihak Korem sudah dua kali memanggil Pelda Christian untuk memberikan penjelasan terkait perkembangan kasus tersebut.
“Tidak benar kalau dikatakan Pelda Christian tidak mendapat informasi. Yang bersangkutan sudah dua kali kami panggil ke Korem untuk diberikan penjelasan. Semua proses, mulai dari penyelidikan hingga penyerahan berkas ke Oditur Militer, dilakukan secara transparan,” tegas Hendro.
Ia menambahkan, pihak Korem bahkan turut hadir dalam prosesi pemakaman Prada Lucky sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral terhadap keluarga korban.
3. Disiplin dan etika prajurit harus dijaga

Hendro menegaskan, pihaknya terus memantau jalannya sidang kasus Prada Lucky di Pengadilan Militer III-15 Kupang. Ia memastikan penegakan hukum dilakukan secara adil dan sesuai aturan.
Namun di sisi lain, ia mengingatkan pentingnya setiap prajurit untuk tetap menjaga disiplin dan etika, termasuk dalam menyikapi situasi sulit.
“Kami selalu menekankan kepada seluruh prajurit untuk memegang teguh disiplin dan etika keprajuritan. Kami juga mengimbau rekan-rekan media agar lebih selektif dalam pemberitaan, supaya tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” tandasnya.

















