Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dokter Bersaksi, Ginjal dan Limpa Prada Lucky Rusak Pasca-dianiaya

Dokter bersaksi di sidang Prada Lucky secara virtual.
Dokter bersaksi di sidang Prada Lucky secara virtual. (Dok. Dilmil Kupang)

Kupang, IDN Times - Sidang kasus penganiayaan hingga kematian terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo berlanjut dengan pemeriksaan dokter sebagai saksi. Sidang ini berlangsung di Pengadilan Militer III-15 Kupang secara virtual, Selasa (4/11/2025).

Dua dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Aeramo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), membenarkan luka di tubuh tentara baru itu dengan temuan ginjal dan limpa yang rusak karena Infeksi dan trauma benda tumpul terhadap organ dalam.

Sidang ini dipimpin oleh Hakim Ketua Mayor Chk Subiyatno dengan anggota, Kapten Chk Dennis Carol Napitupulu dan Kapten Chk Zainal Arifin Anang Yulianto. Sidang ini dimulai pukul 10.00 WITA.

1. Dilaporkan jatuh dari bukit

Dokter bersaksi di sidang Prada Lucky secara virtual.
Dokter bersaksi di sidang Prada Lucky secara virtual. (Dok. Dilmil Kupang)

Dokter spesialis bedah, Gede Putu Ade, awalnya mendapat laporan sekitar pukul 15.00 WITA dari Dokter Kandida yang piket di IGD dan menerima pasien.

Ia sebagai dokter penanggung-jawab saat itu mendapat kiriman foto dan laporan pemeriksaan dan penunjang dari dokter IGD. Pasien secara tampilan luar terlihat memiliki berbagai luka di dada, perut, pinggang, lengan, paha, dengan kulit yang kemerahan dan hangat saat diraba.

Ia kemudian memastikan apakah ada memar di bagian dalam paru-paru dan organ bagian dalamnya. Menurut kesaksiannya pasien dibawa ke RSUD Aeramo dengan alasan jatuh dari bukit.

"Dia dilaporkan jatuh dari bukit dari ketinggian sekian maka kita berfokus pada daerah dada sejak awal diterima dengan rontgen, namun tidak tampak kelainan di dada," jelas Dokter Gede.

Pada tanggal 4 Agustus ia kembali memeriksa Prada Lucky. Saat itu nafas prajurit TNI AD ini sudah tak normal lagi.

"Nafasnya memang lebih cepat dan dapat berkomunikasi dengan baik dan telah mendapat transfusi darah. Saya instruksikan untuk USG karena ada keluhan sesak di dada yang bertambah. Itu pada hari Senin," jelas dia.

2. Organ dalam rusak akibat infeksi luka dan pukulan

Hakim Ketua di sidang Lettu Infanteri Ahmad Faisal atas kasus Prada Lucky.
Hakim Ketua di sidang Lettu Infanteri Ahmad Faisal atas kasus Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Ia menerangkan, akibat luka infeksi dan saturasi oksigen yang terus-menerus menurun maka dilakukan rontgen ulang di bagian dada lagi. Rontgen ini untuk memastikan apakah organ dalam lainnya lagi yang terdampak atau apakah ada tulang yang patah.

"Karena ada luka seperti sayatan yang berkembang ke kulit sekitar yang teraba hangat atau menunjukkan adanya infeksi dan menyebar ke dalam, ke seluruh tubuh dan mempengaruhi seluruh organ tubuh," jelas dia.

Prada Lucky kemudian dipindahkan ke ICU atau ruang perawatan intensif karena kondisinya yang makin kritis.

Berdasarkan hasil USG yang keluar, mereka menemukan kerusakan pada limpa akibat luka pada pinggang sebelah kiri. Area sekitar limpa pasien terdapat gumpalan darah. Selain itu hati juga diperiksa tapi tidak tampak kelainan seperti cairan yang mencurigakan seperti darah.

Ginjal Prada Lucky pun menunjukkan tanda yang tak lagi normal. Menurut diagnosanya benturan-benturan di tubuhnya menyebabkan trauma tumpul ini termasuk di antaranya akibat pukulan dan tendangan. Hantaman ini berdampak memar pada paru-paru.

"Ada kerusakan di ginjal. Itu bisa karena infeksi yang menyebar atau trauma," tandasnya menjawab Letkol Chk Yusdihario selaku Oditur hari itu.

Pada hari Selasa, 5 Agustus 2025, kondisi Prada Lucky kian memburuk mulai subuh pukul 05.00 WITA.

"Kami berencana melakukan rujukan ke rumah sakit di Maumere untuk cuci darah karena fungsi ginjal yang rusak," terang dia lagi.

3. Diantar tiga tentara

Dokter bersaksi di sidang Prada Lucky secara virtual.
Dokter bersaksi di sidang Prada Lucky secara virtual. (Dok. Dilmil Kupang)

Dokter Kandida Febiana, dokter umum yang memeriksa Lucky saat di IGD dan mengeluarkan hasil visum et repertum juga memberikan kesaksiannya. Pada hari kejadian Prada Lucky dibawa oleh tiga prajurit TNI. Pasien mengenakan kaos loreng.

Waktu kedatangan Prada Lucky sekitar pukul 14.47 WITA, 2 Agustus 2025, dan ia segera melakukan anamnesa atau indentifikasi awal. Sementara keterangan 3 prajurit yang mengantarnya Prada Lucky mengalami HB yang rendah dan dirujuk secara lisan oleh puskesmas ke RSUD Aeramo. Mereka menyampaikan Prada Lucky jatuh dari bukit.

Ia lalu mengangkat baju Lucky dan menemukan luka memar di bagian dada, perut sampai pinggang, paha kiri, dan beberapa bagian lainnya.

"Sudah pasti itu akibat adanya trauma tumpul, bentuknya seperti garis-garis yang besar," jelas dia secara virtual hari itu.

Luka-luka yang dilihatnya ini berwarna merah keunguan yang menandakan luka yang baru terbentuk dari rentang waktu 1 jam sampai 2 hari yang lalu.

"Banyak yang sudah mengering. Kalau luka memar di daerah dada tidak lebih dari 20 tapi diameternya besar," tukasnya.

Ia pun segera melakukan pemeriksaan darah, rontgen, dan Lucky diberikan infus. Ia melapor ke Dokter Gede selaku dokter penanggung jawab setelah memberikan beberapa obat-obatan kepada Prada Lucky. Kemudian Prada Lucky dipindahkan ke ruang rawat inap di atas pukul 20.00 WITA setelah diobservasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News NTB

See More

Kabar Baik! Kuota Haji NTB Bertambah 1.000 Jadi 5.700 CJH Tahun 2026

04 Nov 2025, 19:00 WIBNews