Perjuangan TGKH Zainuddin Abdul Madjid Melawan Pasukan NICA di Lombok

Dianugerahkan gelar pahlawan pada tahun 2017

Lombok Timur, IDN Times - TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang biasa dipanggil Maulana Syaikh adalah sosok ulama kharismatik yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.  Maulana Syaikh adalah sosok Nahdlatul Wathan yang merupakan ormas Islam terbesar di provinsi ini. Di Lombok, Tuan Guru adalah gelar yang diberikan kepada para pemuka agama yang tugasnya memajukan dan membimbing umat Islam dalam urusan agama dan sosial, ini identik dengan Kyai di Jawa.

Maulana Syaikh lahir di Kampung Bermi, Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat 18 Rabiul Awwal 1326 Hijriah. Zainuddin kecil lahir di Minah pada 20 April 1908 dengan seorang wanita Shalihah bernama Hajjah Halīmah al Sa`dīyyah. Julukannya adalah Muhammad Sagaf. Setelah berhaji, julukannya diubah menjadi Haji Muhammad Zainuddin.

1. Pendidikan

Perjuangan TGKH Zainuddin Abdul Madjid Melawan Pasukan NICA di LombokMuhammad Zainuddin Abdul Madjid pahlawan Nasional asal Lombok, NTB/dok. Dinas Sosial

Pendidikan Maulana Syaikh dimulai dari pendidikan keluarga. Melalui belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan berbagai ilmu agama lainnya yang diajarkan langsung oleh ayahnya Sejak usia lima tahun. Setelah berusia 9 tahun, Maulana Syaikh memasuki pendidikan formal yang disebut Sekolah Rakyat Negara sampai tahun 1919.

Pada tahun 1933, Maulana Syaikh menyelesaikan studinya di Makkah, Suratia, Arab Saudi dengan pujian. Maulana Syaikh adalah salah satu orang Lombok yang menempuh pendidikan agama hingga ke Makkah dari tahun 1923 hingga 1934.  

Madrasah al Shaulatiyah adalah titik awal baru pertama untuk pendidikan di Arab Saudi. Pesantren ini juga dikenal melahirkan ulama-ulama besar, antara lain Kyai Haji Hasyim Asyari pendiri NU dan Kyai Haji Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. 

Maulana Syaikh menyelesaikan studinya di Madrasah al Shaulatiyah hanya dalam waktu 6 tahun. Sementara waktu belajar normal adalah 9 tahun. Prestasi akademiknya menggembirakan. Bahkan, ijazahnya khusus ditulis tangan oleh ahli Hart terkenal al-Khathtath Syaikh Dawud ar-Rumani di Makkah. Bahkan, ijazah Zanuddin ditandatangani oleh delapan guru besar dari madrasah tersebut.

2. Peran dan perjuangan

Perjuangan TGKH Zainuddin Abdul Madjid Melawan Pasukan NICA di LombokArasip Nahdlatul Watha

Saat kembali dari Makkah pada tahun 1934, Maulana Syaikh mendirikan sebuah pesantren bernama al-Mujahidin. Dua tahun kemudian dia mendirikan Madrasah Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyah dengan sistem klasik.  

Pada tahun 1943, Maulana Syaikh ikut mendirikan sekolah/madrasah wanita. Topik ini sering disebut sebagai Pendidikan untuk Semua. Sekolah ini bernama Nahdatul Banat Diniyah Islamiyah. Maulana Syaikh berpendapat bahwa pembangunan sarana pendidikan merupakan langkah strategis untuk merevitalisasi kehidupan. Bukan hanya tempat mengajar dan mendidik masyarakat, tetapi juga tempat para eksekutif mempersiapkan perang; menabur dan memperkuat karakter, patriotisme dan nasionalisme. 

Pada tahun 1947, di bawah kepemimpinan adiknya, Maulana Syaikh menyerang NICA. Siswa, guru, dan saudaranya dibunuh. Kemudian Maulana Syaikh dan Saleh Sungkar membentuk forum politik untuk menghadapi dan memajukan umat Islam yang bernama Persatuan Umat Islam Lombok (PUIL). Dari perjuangannya dalam merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia membuat Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar pahlawan nasional tahun 2017.

3. Maulana Syaikh wafat

Perjuangan TGKH Zainuddin Abdul Madjid Melawan Pasukan NICA di LombokPahlawan nasional Muhammad Zainuddin Abdul Madjid/dok. NWDI

Pada Selasa, 21 Oktober 1997 M/18 Jumadil Akhir 1418 H, 99 tahun dalam penanggalan Masehi atau 102 tahun dalam penanggalan Hijriah, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mangkat atau meninggal dunia. Tepatnya pada pukul 19.53 WIB di rumahnya di Desa Pancor, Lombok Timur. Maulana Syaikh meninggalkan tiga warisan besar, yaitu ribuan ulama, puluhan ribu Santri, dan sekitar seribu lembaga Nahdlatul Wathan lainnya di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Baca Juga: Deretan Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional di Era Jokowi

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya