Daerah Pariwisata, ASN Pemprov NTB Diwajibkan Kuasai Bahasa Inggris

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menguasai bahasa Inggris dasar. Hal ini dilakukan untuk memperkuat sektor pariwisata sebagai pilar ekonomi daerah di NTB.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) NTB Baiq Nelly Yuniarti di Mataram, Selasa (30/12/2025) mengatakan kebijakan ini diambil mengingat status NTB sebagai daerah tujuan wisatawan mancanegara.
Penguasaan bahasa asing dinilai bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan dasar dalam pelayanan publik, terutama saat berhadapan dengan wisatawan asing yang berkunjung ke kantor-kantor pemerintahan.
1. Fokus pada komunikasi dasar dan pelayanan

Nelly menjelaskan bahwa ASN tidak dituntut untuk menjadi ahli bahasa Inggris yang fasih secara akademis. Fokus utamanya adalah kemampuan komunikasi dasar untuk menjelaskan potensi daerah.
"ASN harus bisa menjawab hal-hal dasar. Misalnya, jika ada turis asing (bule) datang ke kantor dan bertanya tentang potensi hutan atau investasi, mereka minimal bisa memberikan penjelasan dasar sebelum diarahkan ke OPD teknis yang lebih spesifik," kata Nelly.
2. Tidak hanya berlaku bagi ASN Dinas Pariwisata

Kewajiban menguasai bahasa Inggris dasar ini tidak hanya berlaku bagi ASN di Dinas Pariwisata. Tetapi penguasaan bahasa Inggris dasar harus dimiliki oleh seluruh ASN di organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Seperti ASN Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), bagaimana mereka bisa menjelaskan keindahan potensi hutan dan desa wisata di sekitarnya. Kemudian Dinas Kelautan dan Perikanan, bagaimana ASN memahami kampung nelayan sebagai objek wisata.
Begitu juga Dinas Pertanian, ASN harus mampu menata dan mempromosikan keindahan alam seperti sawah terasering sebagai daya tarik wisatawan. Begitu juga ASN yang berada di OPD lainnya, seperti Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
3. Gandeng Poltekpar Lombok

Nelly menjelaskan program pelatihan bagi ASN agar menguasai bahasa Inggris dasar mulai dijalankan. Baru-baru ini, sebanyak 30 ASN telah mengikuti pelatihan khusus hasil kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok.
Mengingat jumlah ASN di NTB yang mencapai sekitar 12.000 orang lebih, tantangan utama terletak pada keterbatasan fiskal atau anggaran. Namun, kata Nelly, pelatihan khusus bagi ASN agar menguasai bahasa Inggris dasar akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran daerah.


















