Hujan Lebat Diprediksi Terjadi di NTT Saat Tahun Baru, Ini Penyebabnya

- BMKG memprediksi hujan lebat di NTT pada Tahun Baru 2026
- Dampak siklon Hayley dan fenomena cuaca lainnya meningkatkan pertumbuhan awan hujan di NTT
- Imbauan BMKG agar masyarakat waspada terhadap bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat, petir, dan angin kencang
Kupang, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, meski secara umum kondisi cuaca didominasi berawan tebal hingga hujan ringan.
Prakiraan tersebut disampaikan BMKG melalui Stasiun Meteorologi (Stamet) Kelas II El Tari Kupang terkait prospek cuaca di NTT periode 30 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Menjelang perayaan Tahun Baru 2026, sebagian besar wilayah NTT diperkirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang berpotensi disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini diprediksi berlangsung selama sepekan.
1. Dampak siklon Hayley di luar NTT

Kepala Stamet Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, menyebut NTT telah memasuki musim hujan. Saat ini pun kondisi atmosfer mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan, terutama dipicu oleh beberapa fenomena cuaca, di antaranya adalah Siklon Tropis Hayley.
"Siklon ini sekarang berada di Samudra Hindia sebelah selatan NTT yang terus bergerak ke arah tenggara menuju wilayah Australia. Siklon ini menyebabkan terbentuknya daerah belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin di NTT," jelas Sti dalam keterangannya, Selasa (30/12/2025).
Fenomena lainnya ialah Aktivitas Monsun Asia, Gelombang Equatorial Rossby, dan Gelombang Kelvin yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan di NTT. Ada pun arah angin kerap bervariasi dari tenggara-selatan dan barat-barat laut dengan kecepatan 5–30 km/jam.
2. Wilayah yang terdampak

Ia juga membuat prakiraan wilayah yang terdampak. Pada 30 Desember 2025 – 1 Januari 2026, kata dia, sebagian besar pulau di NTT seperti Pulau Timor, Rote, Sabu, Sumba, Flores, Adonara, Solor, Lembata, Alor, dan Pantar diprakirakan berawan tebal hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang-lebat.
Kondisi ini pun masih berlanjut hingga bahkan beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan sedang-lebat lebih sering pada 2–5 Januari 2026.
"Akibat beberapa fenomena tersebut maka cuaca di NTT umumnya berawan tebal hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah NTT," jelasnya lagi.
3. Masyarakat diimbau terus waspada

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Sebagai peringatan ini, BMKG mengimbau agar masyarakat waspada akan dampak hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau update cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Prakiraan ini dapat berubah sesuai perkembangan kondisi atmosfer.


















