Dimsum Dapur Bagus Adzkia, Dirintis dengan Modal Rp200 Ribu

Mataram, IDN Times – Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) di Kota Mataram kini semakin banyak dan beragam. Salah satunya adalah Dimsum Dapur Bagus Adzkia. UMKM ini menjual aneka dimsum dan olahan jajanan lainnya. Modal awalnya Rp200 ribu dan kini beromzet hingga Rp3 juta dalam sehari.
Pemilik Dimsum Dapur Bagus Adzkia, Rohayati mengatakan bahwa saat ini sudah ada 35 varian menu yang dapat dipilih oleh pelanggan. Ada aneka dimsum, bakpao, onde-onde, siomay, pangsit dan banyak lainnya.
“Kita juga menjual hampers dan snack box (jajan kotak). Biasanya yang memesan itu dari kantor-kantor, banyak juga yang membeli langsung ke toko,” kata Rohayati kepada IDN Times, di Mataram, Selasa (13/6/2023).
Pelanggan bisa memesan secara daring melalui Instagram @dimsumdapurbagusadzkia. Selain itu juga bisa langsung datang ke tokonya di Jalan Terusan Bung Hatta Nomor 6, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
1.Awal merintis bisnis

Rohayati yang biasa disapa Yati menceritakan awal mula merintis bisnisnya. Modalnya Rp200 ribu pada tahun 2019 lalu. Usahanya ini terus berkembang dengan penjualan secara daring yang semakin banyak.
“Dulu jualan dari rumah di Lombok Barat, tapi semakin hari ongkos kirim ke Mataram semakin mahal. Jadinya pada tahun 2021 akhirnya kita buka toko di Mataram,” kata Yati.
Perjuangan membuka toko itu tidak mudah, Yati harus menyisihkan sebagian laba atau profit yang didapatkan selama menjalankan usahanya itu. Sebagian lagi digunakan untuk membeli alat-alat untuk membuat dimsum dan menu lainnya.
Selain tempat berjualan, toko itu juga digunakan sebagai tempat produksi. Kini Yati dibantu oleh lima karyawan yang bekerja di toko itu.
“Awal-awal itu bikin sendiri, karena saya suka memasak. Saya juga ada pengalaman selama bekerja di salah satu restoran hidangan Cina terkenal di Jakarta,” ujarnya.
2.Penjualan dan omzet

Yati mengatakan bahwa penjualan produknya tidak hanya di Kota Mataram saja. Dia juga menjual ke luar daerah, seperti Sumbawa, Bima, Dompu hingga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kita jual frozen juga bagi yang memesan dari luar daerah. Kalau frozen itu bisa bertahan berbulan-bulan,” ujarnya.
Semua produk, mulai dari kulit pangsit hingga onde-onde dibikin sendiri. Yati membeli alat yang cukup memadai untuk membuat produknya lebih sempurna. Selain itu, dia juga bisa memastikan tingkat higienitas dari makanan yang dijual.
“Karena semua kita bikin sendiri, jadi kita menjamin bahwa produk kita itu higienis. Tempat pembuatannya juga bersih, termasuk alat-alat yang digunakan,” ujarnya.
Dalam sehari, omzet yang didapatkan Dimsum Dapur Bagus Adzkia rata-rata Rp3 juta. Saat ramai pesanan, dalam sebulan bisa mendapatkan omzet hingga Rp100 juta.
“Omzet yang kita dapatkan kita gunakan untuk operasional, membeli alat baru dan sebagian lagi untuk profit agar usaha ini semakin berkembang,” ujarnya.
3.Sistem pembayaran

Bagi yang memesan secara daring, bisa membayar dengan cara transfer ke rekening milik Yati. Sementara yang membeli secara langsung bisa membayar menggunakan uang tunai atau menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
“Kita siapkan QRIS juga, salah satunya QRIS BRI. Jadi pembeli bisa memilih apakah akan membayar menggunakan uang tunai atau melalui QRIS,” ujarnya.
Sebagai informasi, berikut cara membayar menggunakan QRIS BRI. Pertama, masuk ke aplikasi BRImo menggunakan user dan password. Kemudian klik QRIS di bagian tengah bawah. Setelah itu pindai barcode yang sudah disediakan oleh kasir. Pastikan saldo mencukupi untuk melakukan transaksi pembayaran.