Disdik Mataram Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah

Lato-lato dinilai dapat mengganggu konsentrasi saat belajar

Mataram, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melarang siswa membawa mainan lato-lato ke sekolah. Tujuannya agar tidak mengganggu kenyamanan proses belajar mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain mengatakan larangan itu sudah disampaikan melalui surat edaran kepada semua sekolah baik tingkat SD maupun SMP se-Kota Mataram.

"Dalam surat tersebut, kami melarang siswa membawa dan memainkan lato-lato di lingkungan sekolah," katanya seperti dikutip dari ANTARA pada Rabu (18/1/2023).

1. Lato-lato mengganggu proses belajar mengajar

Disdik Mataram Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolahgoogle

Surat edaran tersebut dikeluarkan menyikapi maraknya permainan lato-lato yang saat ini viral di media sosial. Sehingga mengganggu konsentrasi anak saat belajar ketika mainan tersebut dibawa dan dimainkan di sekolah apalagi di ruang kelas.

Menurut dia, edaran larangan membawa mainan lato-lato ke sekolah dimaksudkan untuk menjaga kenyamanan anak-anak dalam proses belajar mengajar atau agar selama di sekolah anak-anak bisa fokus belajar. Selain itu, juga untuk menjaga keselamatan anak-anak.

"Mainan lato-lato ini keras dan lumayan berat, kalau putus atau tidak sengaja kena teman mereka kan bisa cedera," katanya.

Baca Juga: Imbas Kenaikan BBM, Penduduk Miskin di NTB Naik 12,8 Ribu Jiwa 

2. Pihak sekolah diminta razia

Disdik Mataram Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolahilustrasi anak-anak bermain lato-lato (realitarakyat.com)

Terkait dengan hal itu, pihak sekolah diminta untuk melakukan razia lato-lato ketika anak-anak hendak masuk ke halaman sekolah dan ruang kelas.

"Edaran itu baru kita sampaikan kemarin, dan mungkin tadi pagi sekolah sudah mulai razia lato-lato," katanya.

3. Hasil sitaan dapat dikembalikan saat pulang sekolah

Disdik Mataram Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolahilustrasi lato-lato (instagram.com/pernakperniksalwa)

Menurut dia, lato-lato hasil razia siswa tersebut diminta untuk dikumpulkan di ruang guru atau kepala sekolah sebagai barang sitaan siswa dan tidak dikembalikan lagi.

"Harapannya, semoga hal itu bisa memberikan efek jera kepada anak-anak untuk tidak lagi membawa mainan ke sekolah," katanya.

Baca Juga: Heboh Ciki Ngebul, NTB Setop Penjualan Nitrogen Cair 

Yerin Shin Photo Community Writer Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya