Unik! Tradisi Ngejot di Lombok, Cara Masyarakat Perkuat Silaturahmi

Festival ngejot digelar di Desa Kenek Lombok Timur

Mataram, IDN Times - Setiap menjelang Hati Raya Idulfitri, masyarakat Desa Lenek Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Festival Ngejot.

Festival Ngejot merupakan tradisi memberikan makanan kepada keluarga, tetangga, tokoh adat, tokoh agama, pemimpin desa, dan kerabat lainnya. Festival itu sudah berlangsung selama 6 kali setiap menjelang hari raya Idulfitri di Desa Lenek, Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur.

1. Bentuk bakti anak kepada orang tua

Unik! Tradisi Ngejot di Lombok, Cara Masyarakat Perkuat SilaturahmiKetua TP PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah membawa dulang berisi makanan saat festival ngejot di Desa Lenek Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur. (Dok. Istimewa)

Selain memperkuat silaturahmi, Ngejot juga disebut sebagai bentuk bakti anak kepada orang tua. Kegiatan ini menjadi upaya menguatkan etika atau adab anak atau remaja kepada orang tua.

Kegiatan yang bertajuk Festival Ngejot Paer Lenek VI berlangsung Minggu (1/5/2022) di Lapangan Umum Wirangbaya Lenek Pesiraman Kecamatan Lenek Lombok Timur. Festival Ngejot dihadiri langsung Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi SJ.

Baca Juga: Pemudik di Mataram Disiapkan Kompresor dan Tempat Ngopi

2. Masyarakat beriringan membawa makanan di sepanjang jalan

Unik! Tradisi Ngejot di Lombok, Cara Masyarakat Perkuat SilaturahmiFestival ngejot (Dok. Istimewa)

Sepanjang jalan, masyarakat beriringan membawa berbagai jenis makanan. Makanan yang dibawa dengan dulang selanjutnya akan diberikan kepada keluarga, tokoh adat, tokoh agama, pemimpin desa, dan kerabat lainnya.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan ngejot adalah tradisi silaturahmi yang luar biasa di Lombok. Di mana, setiap menjelang Hari Raya Idulfitri, seorang anak mengunjungi orang tuanya sambil membawa dulang berisi makanan untuk hari raya.

Sehingga sang anak memastikan orang tuanya bahagia di hari lebaran. Dulang yang digunakan untuk mengantar makanan setelah isinya disampaikan biasanya pemilik rumah mengganti dengan barang-barang lain.

Sehingga masyarakat dipastikan semua bergembira di hari lebaran. Menurutnya, ngejot adalah tradisi para orang tua dulu. Gubernur berharap tradisi itu dapat diselenggarakan di daerah-daerah lainnya.

3. Telah digelar enam kali

Unik! Tradisi Ngejot di Lombok, Cara Masyarakat Perkuat SilaturahmiWarga menyerahkan dulang berisi makanan kepada undangan, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat saat festival ngejot (Dok. Istimewa)

Festival Ngejot Paer Lenek merupakan kali keenam digelar tahun 2022 ini. Dalam kegiatan ini, seluruh undangan, mulai dari anggota DPR RI, Gubernur, Wakil Bupati, Kepala Desa, Tokoh Agama, Kiai, hingga tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya menuju pepaosan ngejot yang terletak di tengah-tengah lapangan.

Selanjutnya Duta Paer Lenek secara simbolis menyerahkan ngejot bersamaan dengan pelepasan peserta festival.

Baca Juga: Kabar Gembira! Wisata di Lombok Tengah Dibuka Selama Libur Lebaran

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya