Pemda Flotim Tetapkan Tanggap Darurat Bencana, dari Banjir hingga Erupsi

Kupang, IDN Times - Pemerintah Daerah Flores Timur (Pemda Flotim) saat ini menetapkan tiga status tanggap darurat bencana yaitu menanggapi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, tanggap darurat banjir lahar dingin, dan cuaca ekstrem.
Bupati Flores Timur, Antonius D. Dihen, saat diwawancarai menyampaikan ada beberapa kebutuhan utama yang diperlukan pemerintah saat ini. Salah satu kebutuhan ialah alat-alat berat seperti eksavator tambahan untuk menangani dampak banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
1. Status tanggap darurat bisa diperpanjang lagi

Ia menyebut Flotim dalam status tanggap darurat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki dan status tanggap darurat banjir lahar dingin berlaku sampai dengan 31 Desember.
"Dan akan diperpanjang hingga 6 bulan ke depannya," kata dia, Senin (15/12/2025), di Aula El Tari Kupang.
Sementara yang ketiga ialah penetapan status tanggap darurat terhadap cuaca ekstrem. Dampak cuaca ekstrem ini terhadap peningkatan intensitas banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Untuk banjir lahar dingin memang terus terjadi apalagi sekarang dengan intensitas hujan lebih besar. Yang terdampak tetap 6 desa ini terutama Dulipali, tetapi memang warga sudah tidak berada lagi di situ karena diungsikan," ungkap dia.
2. Minta alat berat di BPJN NTT

Ia menyebut pihaknya kerepotan karena banyak titik yang harus ditangani dan sementara ini mereka justru dibantu oleh pihak swasta.
"Alat kita terbatas sekali. Eksavator terbatas. Alat-alat lain juga terbatas sehingga di lapangan praktis kebutuhan banyak jadi kita pusing juga sementara tangani huntaranya, Nurabelen, terlalu banyak titik, kita kerepotan. Untung beberapa swasta kita minta dan mereka bantu," jelasnya.
Pihaknya telah bertemu dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Timur (BPJN NTT) untuk meminta penambahan bantuan alat berat ini.
"Alat kita lagi terbatas. Memang kemarin saya pertemuan dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di Kupang sini. Kita sudah koordinasi. Kita mengajukan kebutuhan alat kita dan akan dikoordinasikan juga untuk mereka kasih alat," tambah dia.
Banjir lahar dingin ini, kata dia, menutup akses jalan di arah Nawokote sampai Hewa. Namun untuk jalur Hokeng Jaya, Boru, Nawokote sampai Hewa sudah bisa dibuka jalan sehingga keadaan dalam darurat bisa ke Maumere, Kabupaten Sikka.
"Karena tembusnya di Pantai Peruda di Maumere sudah kita buka," kata dia.
3. Banjir bawa material batu

Sebelumnya ia menyebut beberapa desa yang kesulitan akses seperti Nurabelen karena kendaraan harus menunggu banjir lahar dingin itu mengering terlebih dahulu.
"Ya agak repot karena material batu juga lebih banyak jadi harus dibersihkan," tukasnya.
Memang jalan itu tidak sampai putus sama sekali, kata dia, akan tapi saat banjir akan berisiko tapi setelah stop kita butuh alat untuk membuka jalan agar bisa dilalui kendaraan.
Kondisi ini sama dengan jalan negara yang ada di Desa Dulipali dan Hokeng yang tidak bisa dilalui bila banjir intensitas besar.


















