Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dampak Tambang Ilegal Kian Nyata, Tiga Daerah di NTB Diterjang Banjir

IMG-20251209-WA0033.jpg
Aktivitas galian C Ilegal di perbukitan depan KEK Mandalika, Lombok Tengah, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Dampak aktivitas tambang ilegal semakin nyata di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam dua hari terakhir, tiga daerah di NTB diterjang banjir yaitu Sekotong Lombok Barat, Kuta Mandalika Lombok Tengah dan Taliwang, Sumbawa Barat. Selain dipicu curah hujan yang cukup tinggi, banjir yang melanda tiga daerah itu juga disebabkan maraknya aktivitas tambang ilegal dan pengerukan perbukitan.

"Penyebabnya kombinasi dari curah hujan yang tinggi kemudian adanya aktivitas ilegal mining yang berada di perbukitan," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB Ahmadi dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Selasa (16/12/2025).

1. Ancaman bahaya di daerah hilir

1765882512962.jpg
Banjir merendam rumah warga di Desa Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah. (dok. BPBD NTB)

Aktivitas tambang ilegal cukup marak terjadi di daerah Sekotong Lombok Barat dan Sumbawa Barat. Begitu juga di daerah penyangga KEK Mandalika, Lombok Tengah, banyak perbukitan yang dikeruk untuk lokasi pembangunan vila.

Ketika curah hujan tinggi dengan posisi tanah yang sudah terbongkar, maka akan mengancam masyarakat yang berada di daerah hilir. Air hujan akan membawa sedimentasi ke bagian bawah, sehingga ketika terjadi banjir warna air berwarna kecoklatan.

Untuk itu, kata Ahmadi, aktivitas penggalian perbukitan di daerah tersebut harus segera dihentikan. Gakkum LHK akan didorong bertindak tegas.

2. KEK Mandalika disebut aman dari banjir

1765882540319.jpg
Banjir meluap ke jalan di Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Senin (15/12/2025). (dok. BPBD NTB)

Meski demikian, Ahmadi mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tetap aman dari ancaman banjir. Karena di kawasan Mandalika telah dibangun saluran pengendali banjir di kanal barat dan timur.

Namun, untuk mencegah banjir yang lebih besar, aktivitas pengerukan bukit di daerah penyangga KEK Mandalika harus segera dihentikan. Begitu juga di Kabupaten Sumbawa Barat, aktivitas tambang ilegal harus menjadi perhatian. Karena banyak aktivitas tambang ilegal yang dilakukan secara diam-diam oleh oknum masyarakat dan tidak ada penindakan.

"Harus segera menutup aktivitas tambang liar itu," kata Kepala Pelaksana BPBD NTB tersebut.

3. Deretan banjir yang menerjang tiga daerah di NTB

1765882490877.jpg
Banjir menerjang wilayah Sekotong Lombok Barat, Minggu (14/12/2025). (dok. BPBD NTB)

Pada Senin (15/12/2025), banjir menerjang wilayah Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Peristiwa ini dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Desa Kuta dan sekitarnya.

Hujan mulai turun sejak sore hari dan mencapai intensitas tinggi sekitar pukul 18.27 WITA. Curah hujan yang cukup deras menyebabkan peningkatan debit air secara signifikan. Sehingga sejumlah saluran air tidak mampu menampung aliran air dan akhirnya meluap ke permukiman warga.

Akibat kejadian tersebut, banjir berdampak pada tiga dusun di Desa Kuta. Di Dusun Baturiti, tercatat sebanyak 15 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Sementara itu, di Dusun Kuta I terdapat 11 KK terdampak, dan di Dusun Merandang sebanyak 12 KK turut mengalami dampak genangan air.

Banjir mengakibatkan genangan air memasuki rumah warga dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Warga terdampak berupaya menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.

Sehari sebelumnya pada Minggu (14/12/2025), banjir menerjang wilayah Kabupaten Lombok Barat, khususnya di Desa Persiapan Blongas, Kecamatan Sekotong. Kejadian ini dipicu oleh curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 10.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.

Hujan dengan intensitas cukup tinggi dan berlangsung dalam durasi yang relatif lama menyebabkan peningkatan debit air pada saluran drainase dan sungai di sekitar kawasan permukiman warga. Kondisi tersebut mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah wilayah pemukiman, terutama di Dusun Blongas, Dusun Selodong, Dusun Kekalik, Dusun Sauh, Dusun Telese Desa Persiapan Blongas Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat.

Beberapa titik mengalami genangan air dengan ketinggian yang bervariasi, terutama pada wilayah yang memiliki sistem drainase kurang optimal serta berada di dataran rendah. Luapan air masuk ke area pemukiman warga dan menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat. Akibat dari kejadian bencana banjir ini, tercatat sebanyak 502 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Pada hari yang sama, Minggu (14/12/2025), banjir menerjang wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Bencana banjir dan tanah longsor melumpuhkan sebagian besar aktivitas warga. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sejak pukul 11.30 WITA hingga 15.00 WITA tersebut mengakibatkan tiga kecamatan utama terendam banjir.

Tiga kecamatan terdampak banjir yakni Kecamatan Taliwang, Kecamatan Seteluk, dan Kecamatan Poto Tano. Genangan air dilaporkan terjadi di sejumlah desa dan kelurahan, merendam pemukiman warga dan fasilitas umum.

Beberapa titik vital di jalan raya mengalami genangan cukup tinggi, menyebabkan antrean panjang kendaraan dan kemacetan. Titik-titik tersebut antara lain Jalan Raya di depan RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat, Jalan Raya Pakirum, Jalan Raya Kelurahan Bugis, Jalan Raya Desa Batu Putih.

Selain banjir, bencana ini diperparah dengan adanya pohon tumbang yang menghalangi akses jalan raya. Kejadian paling parah terjadi di Ai Ngero, Desa Batu Putih, di mana material longsor berupa tanah dan bebatuan besar terbawa arus air dan menutupi total badan jalan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Libur Natal, 79 Ribu Penumpang Bakal Lalui Bandara El Tari Kupang

16 Des 2025, 19:38 WIBNews