Penghapusan Tes PCR Disambut Baik oleh NTB sebagai Destinasi Wisata

Momentum kebangkitan pariwisata NTB

Mataram, IDN Times - Penghapusan tes PCR sebagai salah satu syarat melakukan perjalanan disambut baik oleh pelaku usaha pariwisata. Sebab hal itu diyakini dapat menambah angka kunjungan wisatawan karena biaya yang dikeluarkan tidak membengkak.

Setelah dua tahun dilanda pandemik COVID-19, sektor pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menggeliat dengan gelaran sport tourism MotoGP Mandalika 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan NTB mengawali kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

"MotoGP ini menjadi harapan masyarakat Indonesia untuk bangkit," kata Sandi di Mandalika, Sabtu (19/3/2022).

Kebangkitan sektor pariwisata di tengah pandemik COVID-19 juga didukung kebijakan Pemerintah. Yaitu, kebijakan bebas karantina bagi wisatawan mancanegara yang sudah divaksinasi dosis lengkap. 

Sementara untuk wisatawan domestik, Pemerintah sudah tak mewajibkan tes PCR dan Antigen sebagai syarat perjalanan menggunakan pesawat udara. Dengan syarat sudah vaksinasi lengkap. 

1. Jual sport tourism

Penghapusan Tes PCR Disambut Baik oleh NTB sebagai Destinasi WisataPembalap Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder memacu kecepatan sepeda motornya saat sesi latihan bebas 1 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Ajang balapan MotoGP seri kedua 2022 tersebut berlangsung pada 18-20 Maret 2022. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Dampak gelaran MotoGP Mandalika diperkirakan sebesar Rp500 miliar. Selain itu, MotoGP Mandalika juga diperkirakan membuka 30.000 sampai 40.000 lapangan kerja.

"Sport tourism ini besar sekali dampaknya. Sport tourism ini adalah wisata minat khusus yang lagi naik daun. Sehingga saya menyebutnya pemenang pandemik," kata Sandi.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kuta Lombok Tengah menjadi destinasi unggulan sport tourism di Indonesia dengan adanya Sirkuit Mandalika. Bukan saja untuk event balap MotoGP dan World Superbike (WSBK), tetapi juga event sport lainnya.

Sandi mengaku telah banyak permintaan event sport tourism di Sirkuit Mandalika. Seperti lomba lari, sepeda, triathlon dan balap mobil.

"Ini sudah masuk semua mudah-mudahan membuka lapangan kerja. Sport tourism ini sekarang menjadi pemenang pandemik," ucapnya.

Baca Juga: Akun Resmi MotoGP Ucapkan Terima Kasih pada Rara si Pawang Hujan

2. Pariwisata Sumbawa juga akan dibangkitkan

Penghapusan Tes PCR Disambut Baik oleh NTB sebagai Destinasi Wisatawisatalah.com

Sandi menambahkan dampak gelaran event internasional MotoGP di Mandalika bukan hanya untuk Pulau Lombok. Tetapi juga akan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Sumbawa.

Kemenparekraf akan membangun pola perjalanan serta mengarahkan event nasional dan internasional di sana. Seperti dalam waktu dekat akan digelar event kejuaraan dunia motocros yaitu Motocross Grand Prix (MXGP) Samota di Kabupaten Sumbawa yang dijadwalkan 26 Juni mendatang.

Selain itu, wilayah Bima juga masuk ke dalam koordinatif badan otorita yang dikelola oleh Kemenparekraf. Kemenparekraf sedang mengelola beberapa potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Sumbawa.

"Khusus MotoGP ini, Sumbawa juga dijadikan destinasi yang bisa kita bangun pola perjalanannya. Sumbawa ini selain Pulau Moyo, juga punya beberapa destinasi menarik. Banyak daya tarik wisatanya. Kita akan sentuh dengan pola perjalanan serta event nasional dan internasional," ujar Sandi.

3. Dampak kebijakan bebas karantina wisman

Penghapusan Tes PCR Disambut Baik oleh NTB sebagai Destinasi WisataIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Pemerintah mengeluarkan kebijakan uji coba bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau wisatawan mancanegara (Wisman) di Bali mulai Senin (7/3/2022). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Yusron Hadi menilai kebijakan ini akan memberikan dampak bagi sektor pariwisata NTB.

Ia memperkirakan Lombok akan mendapatkan limpahan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Karena lokasi Bali dan Lombok yang sangat berdekatan. Pola perjalanan wisatawan dari Bali dan Lombok telah berjalan selama ini.

Di mana wisatawan yang datang ke Bali, banyak juga yang ke Lombok. Begitu juga sebaliknya, wisatawan yang datang ke Lombok, banyak yang datang ke Bali karena secara geografis, Bali dan Lombok berdekatan

"Pola bebas karantina memberi peluang wisatawan luar negeri akan datang ke Lombok setelah status mereka beralih dari PPLN menjadi PPDN," kata Yusron.

Kebijakan bebas karantina bagi PPLN masih dilakukan uji coba di Bali mulai 7 Maret 2022. NTB belum terkena kebijakan ini karena pintu kedatangan internasional masih dibuka di Bali. Namun jika uji coba bebas karantina ini berhasil di Bali, NTB berharap supaya bisa diberlakukan juga di NTB.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah wisatawan mancanegara yang menginap di hotel bintang dan non bintang di NTB pada bulan Januari 2022 masih sedikit. Wisatawan yang menginap didominasi tamu dalam negeri mencapai 97 persen lebih.

Jumlah wisatawan yang menginap di hotel bintang pada Bulan Januari 2022 tercatat sebanyak 48.223 orang. Terdiri dari 47.322 orang Tamu Dalam Negeri atau 98,11 persen dan 911 orang Tamu Luar Negeri atU 1,89 persen.

Sedangkan jumlah tamu yang menginap di hotel non bintang pada Bulan Januari 2022 tercatat sebanyak 42.213 orang. Terdiri dari 41.283 orang Tamu Dalam Negeri atau 97,80 persen dan 930 orang Tamu Luar Negeri atau 2,20 persen.

Sepanjang 2021, BPS mencatat jumlah wisman atau tamu luar negeri yang menginap di hotel bintang dan non bintang di NTB sebanyak 12.025 orang. Sedangkan tamu dalam negeri sebanyak 959.814 orang.

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin menyebutkan total jumlah tamu yang menginap di hotel bintang dan non bintang di NTB sebanyak 971.839 orang. Dengan rincian, tamu yang menginap di hotel bintang sebanyak 446.661 orang, sedangkan di hotel non bintang sebanyak 525.178 orang.

Wisman atau tamu luar negeri lebih banyak menginap di hotel bintang, sedangkan tamu dalam negeri lebih banyak di hotel non bintang. Sepanjang 2021, tamu luar negeri yang menginap di hotel bintang sebanyak 7.569 orang sedangkan di hotel non bintang sebanyak 4.456 orang.

Sementara itu tamu dalam negeri yang menginap di hotel bintang selama 2021 tercatat sebanyak 439.092 orang. Sedangkan yang menginap di hotel non bintang tercatat sebanyak 520.722 orang. Sehingga total tamu dalam negeri yang menginap di hotel bintang dan non bintang di NTB tahun 2021 sebanyak 959.814 orang.

Baca Juga: Daftar Lengkap Hasil Akhir MotoGP di Sirkuit Mandalika

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya