Kabar Baik, 1.734 Sapi Terjangkit PMK di Lombok Sembuh 

Wabah PMK meluas ke semua kabupaten/kota di Pulau Lombok

Mataram, IDN Times - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti ternak sapi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meluas. Sapi yang terjangkit virus PMK ditemukan di 5 kabupaten/kota yang ada di Pulau Lombok.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB sampai Rabu (25/5/2022), jumlah sapi yang terjangkit virus PMK mencapai 5.526 ekor. Meskipun jumlah kasus meningkat tetapi sapi yang sembuh dari PMK juga bertambah. Tercatat 1.734 ekor sapi telah dinyatakan sembuh dari PMK di Pulau Lombok.

1. Sapi yang sembuh terbanyak di Lombok Timur

Kabar Baik, 1.734 Sapi Terjangkit PMK di Lombok Sembuh Peternak menjual sapi sebelum penutupan Pasar Ternak Selagalas Kota Mataram (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Disnakeswan Provinsi NTB drh. Khairul Akbar dikonfirmasi Jumat (27/5/2022) merincikan sapi terjangkit PMK yang sudah sembuh. Terbanyak di Kabupaten Lombok Timur 1.376 ekor, dan Lombok Tengah 358 ekor. Sedangkan di Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram belum ada yang sembuh.

Adapun rincian jumlah kasus sapi terjangkit PMK di Pulau Lombok, yaitu Lombok Timur sebanyak 3.368 ekor, Lombok Tengah 1.285 ekor, Lombok Barat 813 ekor, Lombok Utara 12 ekor dan Kota Mataram 48 ekor.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket MXGP Samota, Termurah hingga Termahal 

2. Sebanyak 3.748 ekor sapi sakit

Kabar Baik, 1.734 Sapi Terjangkit PMK di Lombok Sembuh Kepala Disnakeswan Provinsi NTB, drh. Khairul Akbar (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, sapi terjangkit virus PMK yang sakit sebanyak 3.748 ekor. Tersebar di Lombok Timur sebanyak 1.951 ekor, Lombok Tengah 926 ekor, Lombok Barat 811 ekor, dan Kota Mataram 48 ekor.

Sedangkan sapi yang dipotong paksa karena terjangkit PMK sebanyak 44 ekor. Tersebar di Lombok Timur sebanyak 42 ekor, Lombok Tengah 1 ekor dan Lombok Barat 2 ekor.

3. Vaksinasi ternak tunggu pemerintah pusat

Kabar Baik, 1.734 Sapi Terjangkit PMK di Lombok Sembuh Petugas memeriksa ternak sapi (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan Provinsi NTB drh. Muslih mengatakan pihaknya kaitan dengan vaksinasi ternak, masih belum dilakukan. Karena Pemda masih menunggu dari Kementerian Pertanian terkait dengan vaksinasi ternak ini.

Untuk meningkatkan stamina dan kesehatan ternak sapi yang terjangkit virus PMK, peternak sapi di Kelurahan Turida Kecamatan Sandubaya Kota Mataram membuat minuman herbal atau jamu untuk menangani sapi. Dengan memberikan minuman herbal, tidak ada sapi terjangkit PMK yang dipotong paksa.

Seperti yang dilakukan peternak sapi di Kelurahan Turida Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, H. Anwar. Meskipun puluhan ternak sapi yang berada di kandang kolektif sudah terjangkit wabah PMK. Tetapi tidak ada sapi yang harus potong paksa karena sakit terjangkit virus tersebut.

Para peternak memberikan minuman herbal atau jamu yang diracik sendiri untuk sapi yang sakit terjangkit PMK. Minuman herbal untuk ternak tersebut dibuat dari campuran telur ayam kampung, kunyit dan gula aren. Kemudian diberikan ke ternak untuk diminum tiga kali sehari.

Baca Juga: Pungut Uang Perpisahan, Kadis Dikbud NTB Ancam Copot Kepala Sekolah 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya