Gubernur NTB akan Temui Menparekraf Soal 'One Gate System' Trawangan

Gubernur ungkap alasan rencana penerapan one gate system

Lombok Utara, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih mematangkan rencana penerapan one gate system bagi wisatawan yang datang dari Bali menuju Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) yang menggunakan kapal cepat. Rencananya, pada Kamis (12/1/2023), Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu akan menemui Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.

Dengan penerapan one gate system, nantinya kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali, akan langsung menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara. Dari Pelabuhan Bangsal, wisatawan diangkut menggunakan angkutan lokal public boat milik Koperasi Karya Bahari menuju kawasan Gili Tramena.

"Jadi kita minta waktu untuk mematangkan dulu. Jadi sementara ini, one gate system kita bicarakan lebih matang lagi. Kamis kita akan bertemu dengan Menteri Pariwisata, minta pandangan beliau," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah dikonfirmasi di Gili Trawangan, Senin (9/1/2023).

1. Cari formula yang tepat

Gubernur NTB akan Temui Menparekraf Soal 'One Gate System' TrawanganWisatawan mancanegara saat berlibur ke Gili Trawangan, Senin (9/1/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Gubernur mengatakan Pemda Lombok Utara dan pihak terkait lainnya sedang mencari formula yang tepat sebelum diberlakukanny one gate system. Supaya wisatawan tetap merasa aman dan nyaman. Tetapi di sisi yang lain, Lombok Utara mendapatkan kontribusi atau impact dari kedatangan sekitar 1.500 wisatawan per hari dari Bali.

"Kami minta arahan dari pak menteri pariwisata dulu hari Kamis, baiknya seperti apa. Tapi semua masukan dari pihak sana (Pelabuhan Bangsal), sini (Gili Tramena) nanti disampaikan secara obyektif faktanya seperti apa," ucap Zulkieflimansyah.

Baca Juga: Cidomo di Gili Trawangan akan Diganti Pakai Kendaraan Listrik 

2. Banyak yang perlu dibenahi

Gubernur NTB akan Temui Menparekraf Soal 'One Gate System' TrawanganPublic boat untuk mengangkut wisatawan dan masyarakat ke Gili Trawangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Orang nomor satu di NTB ini mengakui bahwa memang banyak hal yang perlu dibenahi sebelum diberlakukannya one gate system. Jangan sampai one gate system dipaksakan, wisatawan tidak merasa aman dan nyaman kemudian tidak mau lagi datang ke Gili Tramena.

Fasilitas penunjang seperti ruang tunggu di Pelabuhan Bangsal, toilet dan kesiapan angkutan lokal perlu dimatangkan. "Jangan sampai kita paksakan one gate system, orang kemudian gak jadi datang ke sini (Gili Tramena). Mendingan yang sudah, datang dulu, tapi pada saat yang sama kita mencoba fasilitas yang ada di sana (Pelabuhan Bangsal)," ujarnya.

3. Alasan rencana pemberlakuan one gate system

Gubernur NTB akan Temui Menparekraf Soal 'One Gate System' TrawanganSuasana di ruang tunggu gate Gili Trawangan di Pelabuhan Bangsal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Gubernur mengungkapkan alasan Pemda Lombok Utara merencanakan pemberlakuan one gate system. Karena kawasan Gili Tramena merupakan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Lombok Utara. Selama ini, ada 1.500 wisatawan yang datang dari Bali ke Gili Tramena menggunakan kapal cepat.

Tentunya, Pemda prihatin apabila kedatangan seribuan pelancong setiap hari itu tidak memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Lombok Utara yang berada di wilayah daratan atau Pelabuhan Bangsal. Sehingga, menurut Zulkieflimansyah, alasan Bupati Lombok Utara mengambil kebijakan one gate system sangat logis.

"Tapi di sisi yang kita ingin berusaha dulu, bagaimana menarik lagi lebih banyak wisatawan. Kita gak ingin karena black campign media sosial gampang banget. Belum ada one gate system sudah ribut dulu sehingga orang gak mau datang ke sini," katanya.

Gubernur juga menjelaskan alasan one gate system dimatangkan lagi sembari menunggu kesiapan fasilitas penunjang di Pelabuhan Bangsal. Sehingga wisatawan tetap terlayani dengan baik, aman dan nyaman.

"Karena pindah-pindah itu susah. Apalagi bagasinya wisatawan besar-besar, kalau turun naik, berat mereka. Tidak praktis. Akhirnya tidak harus mereka dipersusah, tapi juga menguntungkan bagi Lombok Utara," tandasnya.

Baca Juga: Abrasi di Gili Trawangan Mengkhawatirkan, Kepala Bappenas Turun Tangan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya